Pesan Tegas Kasad Dudung Kepada Perwira Tinggi AD: Jabatan Bukan Status Sosial
Dudung berharap para perwira tinggi itu dapat menjalankan amanah yang diberikan dengan baik sekaligus menjadi teladan dan inspirasi bagi bawahan dan satuannya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengingatkan empat perwira tinggi TNI AD yang mengemban jabatan strategis bahwa posisi mereka jangan dimaknai sebagai status sosial, kewenangan, atau kekuasaan.
Jenderal Dudung berpesan kepada para perwira tinggi TNI AD, yaitu Asisten Operasi (Asops) Kasad Mayjen TNI Dian Sundiana, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan, Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi, dan Direktur Hukum TNI AD Brigjen TNI Ateng Karsoma, jabatan strategis yang mereka emban merupakan amanah.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa yang dilantik menjadi Kasad? Presiden Jokowi siang ini dijadwalkan melantik Letjen Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang diangkat menjadi Panglima TNI.
-
Bagaimana reaksi para prajurit TNI saat Kasad Maruli menang adu panco? Beberapa penonton yang memberikan dukungan kepada Kasad pun puas dengan sorakan yang sebelumnya mereka teriakkan.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
"Para perwira adalah pemimpin yang hendaknya terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan. Dengan jabatan yang diemban saat ini hendaknya (itu) tidak hanya dimaknai sebagai sebuah status sosial, kewenangan, atau kekuasaan, tetapi memegang amanah yang dilengkapi oleh pengikut," kata Dudung saat serah terima jabatan (sertijab) empat jabatan strategis di TNI AD di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat (28/4), sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan TNI AD, Sabtu (29/4).
Oleh karena itu, Dudung berharap para perwira tinggi itu dapat menjalankan amanah yang diberikan dengan baik sekaligus menjadi teladan dan inspirasi bagi bawahan dan satuannya.
"Saya berharap para perwira tinggi dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi bawahan, serta memberi manfaat dan dampak kemajuan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan satuan,” kata Dudung.
Rotasi Jabatan Bagian Pembinaan Organisasi
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI AD menyampaikan pergantian pejabat merupakan bagian dari pembinaan organisasi, yang salah satu tujuannya penyegaran personel sebagai salah satu strategi meningkatkan produktivitas organisasi, dan menjadi ajang pengembangan karier bagi perwira.
“Pergantian jabatan seperti ini dilakukan guna menghadapi tuntutan dan tantangan tugas yang terus berkembang seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang dinamis, cepat, dan sering tidak terprediksi,” kata Jenderal Dudung, demikian dikutip Antara.
Selepas kegiatan serah terima jabatan di Mabes TNI AD, Mayjen Iwan Setiawan dan Mayjen Deddy Suryadi melanjutkan perjalanan ke Markas Komando Kopassus mengikuti upacara serah terima satuan Danjen Kopassus yang baru.
Di lapangan Markas Komando Kopassus, Danjen Kopassus Mayjen TNI Deddy Suryadi secara resmi menerima tongkat estafet kepemimpinan dari pendahulunya Mayjen Iwan, yang disaksikan langsung oleh lebih dari 300 prajurit Kopassus perwakilan dari Solo, Serang, Jakarta, Bogor, dan Bandung.
(mdk/gil)