Pesan terakhir, AM Fatwa minta Wapres JK resmikan masjidnya
Di mata JK, AM Fatwa adalah sosok yang selalu memperjuangkan cita-cita bangsa.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut berduka cita atas meninggalnya Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa. Di mata JK, AM Fatwa adalah sosok yang selalu memperjuangkan cita-cita bangsa.
"Dia sampai dipenjara tapi tetap saja dia melanjutkan cita-cita untuk bangsa ini. Di DPD, DPR, tetap menyuarakan hal-hal yang sangat mengkritisi keadaan atau pun mendukung," ujar JK di Rumah Sakit MMC Jakarta, Kamis (14/12).
JK menuturkan, sebelum AM Fatwa jatuh sakit, mereka sempat bertemu di acara perkawinan dan pertemuan tertentu. Namun, JK tidak menyebut kapan pertemuan itu terjadi.
"Terakhir dia minta saya resmikan masjidnya," imbuh JK.
AM Fatwa tutup usia pada Kamis (14/12) pukul 06.25 WIB di Rumah Sakit MMC Jakarta. AM Fatwa meninggal pada usia 78 tahun.
Perlu diketahui, AM Fatwa pernah divonis 18 tahun penjara dari tuntutan seumur hidup karena memberikan kotbah politik yang kritis terhadap orde baru serta membuka lembaran putih peristiwa Tanjung Priok pada 12 September 1984.
AM Fatwa pernah menjabat beberapa jabatan struktural dan semi official pada Pemda DKI Jakarta dan Staff Khusus Gubernur Ali Sadikin di bidang politik dan agama. Deklarator sekaligus ketua DPP PAN periode 1998-2005 ini pernah menjabat Wakil ketua DPR RI (1999-2004), Wakil Ketua MPR RI (2004-2009), Anggota DPD RI/MPR RI (2009-2014).
Saat ini ia menjabat sebagai wakil ketua MPP PAN (2005-sekarang) dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI (2012-2014). Pada tanggal 14 Agustus 2008 ia dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana di Istana Negara.
Pada tanggal 29 Januari 2009 ia memperoleh Award Pejuang Anti Kezaliman dari Pemerintah Republik Islam Iran yang disampaikan oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad di Teheran bersama beberapa tokoh pejuang demokrasi dan kemerdekaan dari sembilan negara.
Baca juga:
AM Fatwa meninggal dunia, SBY hingga AHY melayat ke rumah duka
Tangis keluarga warnai kedatangan jenazah AM Fatwa di rumah duka
Fahri Hamzah kenang AM Fatwa saat Soeharto lengser tahun 1998
Sosok AM Fatwa di mata PKS: Gigih, teguh pendirian, dan idealis
Jenazah AM Fatwa disemayamkan di DPR lalu dimakamkan di TMP Kalibata
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.