Peserta Tewas saat MOS, Gubernur Sumsel Ancam Beri Sanksi SMA Semi Militer Palembang
Dia mengimbau orang tua lebih selektif memilih sekolah bagi anaknya. Jangan sampai keinginan orang tua justru berdampak buruk bagi generasi mendatang.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru heran dengan warga yang memasukkan anaknya ke sekolah berkarakter semi militer seperti SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang. Dia bakal memberikan sanksi tegas kepada sekolah itu jika melakukan pelanggaran prosedur.
Hal itu merupakan responsnya atas kematian DBJ (14) yang tewas diduga korban penganiayaan saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS), Sabtu (14/7) lalu. Seorang peserta lain juga tengah dirawat di rumah sakit dengan kondisi kritis pasca operasi di perut.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
Dia mengimbau orang tua lebih selektif memilih sekolah bagi anaknya. Jangan sampai keinginan orang tua justru berdampak buruk bagi generasi mendatang. Terlebih lagi sekolah yang masih menerapkan perpeloncoan ketika menjadi siswa baru. Menurut dia, cara itu tak lagi efektif dan bermanfaat bagi siswa dalam pengenalan sekolahnya.
"Sudah enggak zamannya lagi pelonco, enggak zamannya lagi. Tapi memang sekolahnya (SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang) gaya-gaya militer. Saya heran orang tua mau sekolah kan anak-anak di tempat seperti itu," ungkap Deru, Rabu (17/7).
Deru berjanji akan memberikan sanksi tegas bagi sekolah tersebut jika terbukti melakukan pelanggaran dalam menggelar MOS. Termasuk juga penyelidikan kurikulum yang digunakan.
"Saya tidak sembarang mau ngomong tutup-tutup, kasihan sama siswa yang ada. Tapi kalau syaratnya tidak terpenuhi dalam MOS itu, kita akan tegur keras, kalau tidak bisa ditegur keras ada tingkatan lagi untuk mereka," ujarnya.
Meski demikian, dirinya masih menunggu pengungkapan kasus oleh polisi yang sedang berjalan. Sanksi bisa dikenakan kepada siapapun, baik pembina secara individu maupun manajemen sekolah.
"Dilihat dulu, ini karena ulah oknum atau protap, kalau protap jelas sekolahnya yang diberikan sanksi," tegasnya.
Diketahui, siswa SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, DBJ (14) tewas saat mengikuti mengikuti MOS, Sabtu (14/7). Dia mengalami luka memar di kepala dan dada.
Polisi yang menerima laporan dugaan penganiayaan langsung melakukan penyelidikan. Alhasil, seorang pembina MOS, Obby Frisman Arkataku (24) ditetapkan sebagai tersangka yang diduga menjadi pelaku penganiayaan.
Baca juga:
KPAI Temukan Ruang Kelas Mirip Penjara di SMA Palembang yang Siswanya Tewas Saat MOS
Pembina Mengaku Hanya Pukul Pipi Peserta MOS SMA Semi Militer di Palembang
Penganiaya Peserta MOS SMA Taruna di Palembang Baru Sepekan Jadi Pembina
Sebabkan Korban Tewas, MOS SMA Taruna di Palembang Juga Buat Siswa Kritis
Penganiayaan Saat MOS di SMK Palembang, Polisi Tunggu Laporan Korban Lain
Cari CCTV, Polda Sumsel Buru Tersangka Lain Kasus Tewasnya Siswa SMK saat MOS
Siswa SMK Palembang Tewas Saat MOS Akibat Pukulan Benda Tumpul di Kepala