Petugas Imigrasi Diduga Aniaya Diplomat Nigeria, Ini Kata Pengamat
Sebuah video dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum petugas Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat asal Nigeria beberapa waktu lalu beredar di media sosial. Pemerintah Nigeria bahkan telah bereaksi keras atas kejadian ini.
Sebuah video dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum petugas Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat asal Nigeria beberapa waktu lalu beredar di media sosial. Pemerintah Nigeria bahkan telah bereaksi keras atas kejadian ini.
Menanggapi hal itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan, semestinya petugas menerapkan pola yang humanis dalam bertindak.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
"Perlakuan semena-mena itu tidak pantas, karena sebetulnya Imigrasi ini menerapkan pola human right. Jadi tentang hak asasi itu dijaga dijamin. Ini perbuatan tercela dan mencemarkan nama baik Indonesia," kata Jerry dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9).
Menurutnya, Dirjen Imigrasi harus meminta maaf dengan adanya aksi itu. Kementerian Hukum dan HAM mesti menindaklanjutinya.
"Jadi begini, Dirjen Imigrasi harus meminta maaf, barang kali memang dia gagal melatih mental akhlak anak buahnya. Harus segera ditindaklanjuti, diperiksa, karena sudah ada bukti-bukti. Apalagi ini sudah ada audio visualnya. Bagi saya harus segera dicopotlah," ujarnya.
Perbuatan tercela itu, papar Jerry, akan menyulut hubungan antara Indonesia dengan Negeria. Oleh karena itu, sepatutnya pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri harus segera bertindak meluruskan persoalan tersebut agar hubungan Indonesia dengan Nigeria kembali membaik.
"Nigeria adalah salah satu kekuatan penting di Afrika, selain Mesir. Segera melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan permohonan maaf langsung konferensi pers, langsung kontak perwakilan Nigeria di Jakarta," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi video viral tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8) yang viral di media sosial.
Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," kata Ibnu dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (10/8).
"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," sambungnya.
Ibnu menjelaskan, kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok WNA yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan pesta di hotel tersebut.
Oleh pihak hotel, petugas diberi tahu, para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," jelasnya.
"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami, sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria," imbuhnya.
Ibnu berharap klarifikasi yang disampaikan pihaknya ini bisa menjernihkan berbagai tudingan yang dialamatkan kepada pihaknya. Ia juga menyebut permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada petang harinya dengan disertai petugas kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.
"Peristiwa ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila WNA tersebut sejak awal bersikap kooperatif dengan petugas dan terbuka dengan statusnya sebagai diplomat. Kami berharap penjelasan ini sekaligus bisa menjernihkan tudingan yang beredar di media sosial atas petugas kami," ungkapnya.
"Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria," tutupnya.
Baca juga:
Dipicu Saling Sapa, 3 Pesilat di Jember Aniaya Anggota Perguruan Lain
Imigrasi: Justru Diplomat Nigeria Bertindak Arogan dan Memukul Petugas Kami
Pegawai Imigrasi Jakarta Selatan Diduga Aniaya Diplomat Nigeria
Remaja Perempuan Adu Jotos di Tanah Lapang Depok, Dipicu Provokasi Kakak Kelas
Kasus Penganiayaan, Politisi PPP DPRD Jember Dihukum 1 Bulan Penjara