Polda Jabar Tangani Tiga Kasus Berita Bohong Soal Virus Corona
Polda Jawa Barat menetapkan tiga tersangka kasus dugaan penyebaran berita bohong terkait virus corona. Meski demikian, ketiga tersangka tidak ditahan karena kooperatif.
Polda Jawa Barat menetapkan tiga tersangka kasus dugaan penyebaran berita bohong terkait virus corona. Meski demikian, ketiga tersangka tidak ditahan karena kooperatif.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga mengatakan kasus ini terjadi di berbagai wilayah. Adapun tersangka diketahui berinisial berinisial JM, WW dan DC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengetahui berita WNA Mexico tembak polisi di Bali adalah hoaks? "Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut," kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
Kasus yang melibatkan JM ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Jabar. Sedangkan kasus yang melibatkan WW yang ditangani oleh Polres Indramayu. Lalu, DC ditangani oleh Polres Sumedang.
Disinggung mengenai berita bohong yang disebarkan oleh ketiga tersangka, Saptono memilih untuk tidak mengungkapnya. Ia hanya menyatakan, semua kasus ini hasil penyelidikan patroli cyber berkaitan dengan berita bohong soal virus corona.
"Saat ini kami menangani tiga kasus hoaks virus Corona," kata dia singkat, Rabu (18/3).
Meski demikian, ketiga tersangka tidak dilakukan penahanan karena masih bisa kooperatif saat menjalani pemeriksaan oleh penyidik. "(Tersangka) tidak dilakukan penahanan,"ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan media sosial dengan baik. Informasi berkaitan dengan data, penanganan dan pemeriksaan pasien bisa didapatkan dari sumber yang dikelola pemerintah.
"Acuan informasinya harus dari sumber yang jelas apabila masyarakat ingin menyebarluaskannya (terkait wabah virus corona)," pungkasnya.
Baca juga:
CEK FAKTA: Hoaks 15 Warga Blitar Positif Corona
CEK FAKTA: Hoaks Perintah Presiden Jokowi Lakukan Karantina Parsial di 10 Wilayah RI
Polisi Amankan Penyebar Berita Bohong Soal Corona di Kepri
CEK FAKTA: Hoaks Pegawai Telkomsel di Surabaya Positif Corona
Polri Tangani 22 Kasus Hoaks Virus Corona, Satu Tersangka Ditahan