Polda Metro Jaya tindak tegas anggotanya yang konsumsi sabu
Dia mengungkapkan, tindakan tegas membuktikan kalau hukum adil. Apalagi, anggota polisi sudah mengetahui konsekuensi atas apa yang telah diperbuat.
Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan kepemilikan narkoba yang melibatkan dua anggota Polantas Polda Metro Jaya. Mereka akan tetap memproses hukum sekalipun merupakan anggota Polri.
Untuk diketahui, dua anggota itu diamankan di pintu keluar Tol Semanggi, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, oleh anggota Biroprovos Divpropam Polri pada Selasa (22/8), sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kami tetap proses, jadi itu hal yang menjadi kewajiban kami untuk memproses, bahkan harus mencari tahu dia dapat barang dari mana, dan harus ditangkap juga," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/8).
Dia mengungkapkan, tindakan tegas membuktikan kalau hukum adil. Apalagi, anggota polisi sudah mengetahui konsekuensi atas apa yang telah diperbuat.
"Saya kira hukum harus ditegakkan. Kalau misalkan dia sudah sadar pakai narkoba dan anggota polri, ya harus diproses, dihukum. Kita laksanakan saja proses itu," tegas Nico.
Hingga kini, Nico menjelaskan, pihaknya masih terus berupaya membasmi peredaran narkoba di tanah air. "Kami akan bongkar terus sindikat pelaku ini," tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Halim Pagarra mengakui lima anak buahnya kedapatan melakukan pungutan liar. Tidak hanya itu, mereka juga diketahui mengonsumsi narkoba jenis sabu.
"Ya benar. Itu mereka sekarang sedang diperiksa oleh Propam," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (23/8).
Halim menuturkan, saat ini Ditlantas Polda Metro tengah melakukan pembenahan internal. Karena itu, anggota yang melakukan pelanggaran pasti akan ditindak.
"Ya kalau anggotanya baik akan diberikan penghargaan atau reward, kalau jelek atau kasus akan ditindak tegas," katanya.
Meski demikian, Halim enggan komentar terkait sanksi yang akan dijatuhkan kepada kelima anggotanya. Sanksi diberikan setelah proses pemeriksaan rampung. "Soal sanksi pasti kita berikan," ucapnya.
Informasi yang diperoleh merdeka.com, diketahui anggota itu sedang melakukan operasi di Pintu Tol Semanggi. Operasi ini dipimpin oleh Kombes Suherman. Tim ini bertugas atas Sprin nomor 1360/VIII/2017 TGL 16 Agustus 2017.
Baca juga:
Polisi di Kepulauan Meranti ditangkap karena jadi bandar narkoba
Kapolda Bali: Kalau ada polisi main-main dengan narkoba tembak saja
Terlibat kasus narkoba dan pencurian, anggota Polres Meranti dipecat
Budi Waseso: Anggota BNN terima narkoba dan uang suap dari bandar, saya tembak mati!
Lima anggota Polda Metro lakukan pungli dan konsumsi narkoba
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana cara polisi diharapkan untuk mengungkap modus penyalahgunaan narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. “Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka".
-
Apa yang diharapkan oleh Ahmad Sahroni kepada polisi terkait penyalahgunaan narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. “Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka".