Polda Metro periksa 4 saksi di Padang soal dugaan makar Kivlan Zein
Polda Metro periksa 4 saksi di Padang soal dugaan makar Kivlan Zein. Empat saksi tersebut merupakan pemilik kendaraan yang mengerahkan massa ke Banten, juga panitia yang mengetahui kegiatan safari di provinsi tersebut.
Penyidik Polda Metro terus mendalami kasus dugaan kasus makar yang menyeret sejumlah tokoh nasional. Penyelidikan polisi berkembang hingga pemeriksaan saksi di Sumatera Barat.
"Pemeriksaan saksi di Padang sudah selesai. Yang diperiksa empat orang, terkait kegiatan safari yang dilakukan oleh tersangka (Kivlan Zein) di Banten," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Senin (16/1).
Sayangnya, Argo belum bisa membeberkan secara rinci mengenai kegiatan safari Kivlan Zein di Banten tersebut. Argo juga pun tidak menjelaskan kaitan kegiatan tersebut dengan dugaan makar yang dilakukan sejumlah aktivis dan tokoh nasional itu.
Tetapi Argo menjelaskan, empat saksi tersebut merupakan pemilik kendaraan yang mengerahkan massa ke Banten, juga panitia yang mengetahui kegiatan safari di provinsi tersebut.
"Ada yang punya bus, ada yang panitia menggerakkan, kan ada semua, koordinator, yang punya bus kan nggak cuma satu, tapi ada dua," katanya.
Sementara itu, Argo mengatakan, pihaknya sedang dalam proses pemberkasan perkara dugaan makar untuk tersangka lainnya yang belum tuntas, lantaran masih banyak saksi yang perlu dimintai keterangan.
"Masih ada saksi yang bakal dipanggil. Pemeriksaannya masih panjang," pungkas Argo.
Seperti diketahui, sebanyak 11 tokoh nasional ditangkap secara hampir bersamaan di lokasi berbeda pada Jumat pagi 2 Desember 2016 lalu. Penangkapan dilakukan sebelum aksi super damai 212 di Komplek Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar dan permufaktan jahat sebagaimana Pasal 107 juncto 110 juncto 87 KUHP. Mereka yakni, Kivlan Zein, Adityawarman, Ratna Sarumpaet, Firza Husein, Eko, Alvin Indra, dan Rachmawati Soekarnoputri. Namun tujuh orang ini tak ditahan.
Sementara tiga aktivis lainnya, yakni Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar dijerat dengan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 107 juncto Pasal 110 KUHP tentang Makar dan Permufakatan Jahat. Ketiganya sampai saat ini masih ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.
Sementara itu, musisi Ahmad Dhani yang turut ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo sesuai dengan Pasal 207 KUHP.
Baca juga:
Politikus PKS harap pengusutan kasus makar lewat panja bukan pansus
Fraksi PAN sebut pansus makar belum diperlukan
Tito soal kasus makar Rachmawati dkk: Hukum tak boleh diintervensi
Ini tanggapan Polri diminta Fadli Zon hentikan kasus makar
Polda Metro soal tudingan Rachma: Ada model laporan polisi model A
11 Jam diperiksa soal makar, Ratna Sarumpaet dicecar 30 pertanyaan
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
-
Apa yang ditemukan di Makam Kaisar Xiaomin? Penggalian arkeologi mengungkapkan keberadaan sebuah parit sepanjang 147 meter yang mengarah ke makam. Makam ini terorientasi dari utara ke selatan dan berisi satu kamar dengan kedalaman mencapai 10 meter. Di dalam makam ini, para arkeolog menemukan berbagai persembahan pemakaman seperti wadah-wadah keramik dan patung-patung yang menggambarkan prajurit, unit kavaleri, bahkan ada gambar unta dan makhluk-makhluk yang sulit diidentifikasi.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan makam Ki Pandanaran dipindah? Konon sebelum dipindah ke daerah Mugas, makam Ki Pandanaran berada di Bergota. Makam itu kemudian dipindah sekitar tahun 1980.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan adzan dikumandangkan? Adzan sendiri akan berkumandang setiap masuk waktu sholat fardhu.