Polda NTT Belum Terima Laporan Adanya Korban Jiwa dan Kerusakan Besar Akibat Gempa
Usai dicabutnya peringatan dini itu, Polda NTT melaporkan dari hasil pemetaan jajaran polres. Sampai saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan materil yang besar imbas bencana gempa tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kini telah mencabut peringatan dini tsunami, pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang daerah Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Usai dicabutnya peringatan dini itu, Polda NTT melaporkan dari hasil pemetaan jajaran polres. Sampai saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun kerusakan materil yang besar imbas bencana gempa tersebut.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
"Sampai saat ini, situasi masih aman jadi belum ada laporan masyarakat yang terdampak baik itu materil maupun jiwa belum ada," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/12).
Sehingga, Kresna mengatakan jika sampai saat ini situasi terbilang masih aman, dan warga pun telah mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan aktivitas seperti sedia kala.
"Jadi sesuai dengan laporan kapolres, memang masyarakat sudah tenang dan memang sudah melakukan aktivitas seperti biasa," tuturnya.
Meski demikian situasi sudah terbilang aman, Krisna bersama jajarannya tetap melakukan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada akan adanya potensi gempa susulan yang mungkin saja terjadi sewaktu-waktu.
"Namun dari kepolisian, bersama-sama dengan TNI dan instansi terkait telah menyampaikan imbauan-imbauan dan arahan kepada masyarakat. Agar selaku waspada dan agar sebisa mungkin mereka selalu waspada, bila terjadi hal-hal lanjutan," tuturnya
Sementara terkait hasil monitoring dan pemetaan wilayah ketika gempa terjadi, Krisna menyampaikan, bila warga di Maumere dan Ende Kabupaten Flores Timur, NTT sempat terjadi kepanikan ketika terjadi guncangan gempa.
"Sampai saat ini, dari laporan yang kita terima masih belum ada. tapi memang ada di salah satu kabupaten di Ende, sempat terjadi kepanikan," tuturnya.
Kepanikan itu, lanjut Kresna, terjadi karena surutnya permukaan air laut sedalam 20 cm yang terjadi sengat cepat. Dimana ketika itu, warga banyak yang mengungsi ke lokasi lebih tinggi dan menjauhi permukaan laut.
"Termonitor air laut pasang sekitar 20 cm dengan durasi yang sangat cepat. Tapi secara umum situasi wilayah Ende (saat ini) aman, kondusif tidak terdapat korban maupun kerugian material," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini tsunami gempa magnitudo 7.4 yang mengguncang Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat dibolehkan kembali pulang ke rumah.
"Masyarakat yang melakukan evakuasi mandiri dapat kembali ke rumah masing-masing, namun tetap waspada gempa susulan," kata Koordinator Observasi Stasiun Geofisika Kupang Tri U Wibowo kepada wartawan, Selasa (14/12).
Tri mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang terdampak gempa.
"Menghindari bangunan yang rapuh atau rusak akibat gempa tadi," terangnya.
Baca juga:
CEK FAKTA: Video Kepanikan Warga di Ekskalator Tidak Berkaitan dengan Gempa Jember
NTT Masih Diguncang Gempa hingga Sore Ini
BMKG: Sumber Gempa Flores Tidak Dikenali, Benar-benar Mengagetkan
BMKG: 20 Gempa Susulan Terjadi di Laut Flores
BRIN Pastikan Gempa Larantuka Dipicu Aktivitas Sesar Geser
BMKG: Gempa NTT Tak Ada Kaitannya dengan Erupsi Semeru, Awu dan Merapi