Polisi amankan nakhoda kapal tenggelam di Danau Toba
Nakhoda kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dikabarkan selamat dari kecelakaan tersebut. Kini, nakhoda tersebut sudah diamankan polisi.
Nakhoda kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dikabarkan selamat dari kecelakaan tersebut.
"Sudah diamankan kepolisian," sebut Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberti Panjaitan di Posko Bencana di Pelabuhan Tiga Ras, seperti dilansir Antara, Rabu (20/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
AKBP Marudut tidak menyebutkan identitas nakhoda. Dia juga tidak secara menjelaskan pengamanan nakhoda di kepolisian resor Simalungun atau Samosir.
Ketiadaan nama nakhoda dalam daftar korban selamat yang didata posko utama sempat menjadi pertanyaan. Namun polisi menyebut masih fokus pada upaya pencarian korban. Dalam waktu dekat polisi segera melakukan penyelidikan terhadap nakhoda tersebut.
AKBP Marudut mengatakan, KM Sinar Bangun mengangkut penumpang dan barang melebihi kapasitas kapal, tidak dilengkapi sekoci maupun jaket pelampung.
Laporan pihak keluarga yang kemungkinan anggota keluarganya naik kapal itu mencapai 194 orang, dengan kendaraan ditaksir 80 unit.
Selain itu, operasional pengangkutan penumpang tanpa ada pemeriksaan maupun rekomendasi dari pihak syahbandar.
"Tidak memenuhi SOP (standar operasional prosedur)," tegasnya.
Baca juga:
Tim SAR Marinir temukan 2 jenazah korban Kapal KM Sinar Bangun
Sisir Danau Toba, tim SAR terus cari ratusan penumpang yang hilang
2 Korban meninggal ditemukan, 192 penumpang KM Sinar Bangun masih hilang
Insiden KM Sinar Bangun, Kemenhub imbau Pemda perhatikan keselamatan penumpang
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Menhub minta kapal rakyat utamakan keamanan