Polisi bakal autopsi jasad guru yang tewas diduga dipukul murid
Polisi bakal autopsi jasad guru yang tewas diduga dipukul murid. Setyo pun menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat guru itu mencoret muka HI dengan tinta yang saat itu sedang tidur. Namun, tiba-tiba saja HI langsung memukul sang guru tersebut.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jasad guru seni rupa SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyono, yang tewas diduga telah dianiaya murid. Autopsi itu dilakukan untuk mengetahui apakah tewasnya Budi terkait pemukulan yang dilakukan muridnya atau bukan.
"Sebaiknya diautopsi untuk mencari penyebab kematian, dan penyebab kematian nanti akan bisa ungkap apa yang terjadi dan kira-kira siapa pelakunya," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/2).
-
Apa perbuatan bejat yang dilakukan guru tersebut? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah. Dia mengimingi-imingi korban dengan uang"Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan siswa kepada guru? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa peran penting guru dalam proses pendidikan? "Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru membuat dampak yang langgeng dalam kehidupan siswa mereka."
-
Kapan guru tersebut melakukan perbuatan bejatnya? Perbuatan pelecehan itu dilakukan pelaku pada saat jam pelajaran di lingkungan sekolah.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Lebih lanjut, Setyo pun menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat guru itu mencoret muka HI dengan tinta yang saat itu sedang tidur. Namun, tiba-tiba saja HI langsung memukul sang guru tersebut.
Bukan hanya itu saja, pelaku juga mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban. Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Sayangnya, nyawa sang guru tidak terselamatkan.
Dalam kasus ini sebenarnya sudah dilakukan mediasi oleh kepala sekolah. Sebelum pada akhirnya korban merasakan sakit dan pingsan sesampainya di rumah.
"Tetapi setelah pulang ke rumah, merasa badan sakit dan dibawa ke rumah sakit. Ternyata dokter katakan sudah menyerang ke batang otak, pembuluh darah," ujarnya.
Oleh karena itulah, autopsi sangat dibutuhkan karena untuk membuktikan apakah tewasnya guru tersebut murni karena memang mempunyai penyakit atau ada kaitannya dengan pemukulan yang dilakukan oleh HI.
"Sehingga dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia. Kami prihatin di dunia pendidikan terjadi masalah seperti ini," ucapnya.
Jika dalam hasil autopsi dan pelaku terbukti bersalah, maka nantinya pelaku akan menjalani proses hukum yang ada dan dimungkinkan siswa tersebut menjalani pengadilan anak.
"Ini untuk proses nya kalau ditahan tidak boleh dicampur orang tua atau dewasa kemudian pada saat pemeriksaan tidak boleh seperti pemeriksaan orang tua dan sidangnya pun tidak boleh terbuka itu sudah diatur," tandasnya.
Baca juga:
KPAI pertanyakan jeda waktu guru tewas diduga dianiaya siswanya di Sampang
Sosok Budi Cahyono, guru seni rupa dianiaya murid hingga tewas
Prihatin guru tewas dianiaya murid, Puti Guntur ingatkan lagi pendampingan orangtua
Murid bunuh guru, Mendikbud minta sekolah maksimalkan bimbingan konseling
Acungan buku kuning dan peringatan untuk Presiden Joko Widodo