Polisi bekuk spesialis pembobol toko perlengkapan rumah tangga
Polisi bekuk spesialis pembobol toko perlengkapan rumah tangga. Barang-barang curian itu, kata Raja, menurut pengakuan keduanya sudah menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan barang-barang curiannya untuk kemudian dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Satreskrim Polresta Banda Aceh mengamankan dua tersangka pencuri. Keduanya spesialis pembobol toko yang sering beroperasi di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Mereka SH (23) warga Kecamatan Darul Imarah, dan AF (30) warga Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar kerap meresahkan warga, terutama yang meninggalkan rumah atau toko tanpa penjaga. Kedunya ditangkap oleh warga Kecamatan Samahani, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (25/4).
"Kedua tersangka itu ditangkap oleh warga karena gerak-geriknya yang mencurigakan. Setelah ditangkap warga serahkan keduanya ke Polsek setempat," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Raja Gunawan, Senin (10/4).
Raja menyebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Ternyata kedua tersangka merupakan komplotan pembobol toko kosong tang ditinggalkan pemiliknya sementara. Hingga sekarang, mereka mengaku sudah membobol sebanya 15 toko dan rumah di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Kedua pembobol toko dan rumah kosong ini, sebutnya, mengambil barang apapun milik korban yang bisa dijual kembali. Seperti televisi, koper, AC, laptop, spring bed dan sejumlah barang bernilai lainnya.
"Bahkan, mereka mengambil pintu kamar mandi dan jendela dengan cara membongkar," jelasnya.
Barang-barang curian itu, kata Raja, menurut pengakuan keduanya sudah menyiapkan tempat khusus untuk menyimpan barang-barang curiannya untuk kemudian dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Agar lebih memudahkan memobilisasi barang-barang curian tersebut. Raja menyebutkan, mereka menyewa satu unit mobil dan membongkar seluruh tempat duduk dan hanya tersisa bangku sopir. Selebihnya dicopot untuk memudahkan mengangkut barang-barang curian tersebut.
"Mereka memiliki perlengkapan membongkar rumah atau toko yang lengkap. Seperti obeng, tang kombinasi dan sejumlah peralatan lainnya. Bahkan mereka tidak hanya malam hari, bila situasi sepi, mereka juga nekat mencuri pagi," sebutnya.
Raja memperkirakan, kerugian masing-masing korban mencapai Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. "Ada salah satu korban yang mengalami kerugian sebesar Rp 50 juta, semua barang dagangannya digasak komplotan itu," imbuhnya.