Polisi Buru Dua Terduga Pelaku Pengeroyokan Pemuda Diteriaki Maling Hingga Tewas
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Supriyanto mengatakan, meski sudah menangkap empat orang terduga pelaku yaitu R, A, E dan F yang masih di bawah umur. Pihaknya masih mengejar pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu.
Polisi telah mengamankan empat orang terduga pelaku pengeroyokan terhadap A (16), yang diteriaki maling saat mencari kucingnya yang hilang. Kejadian itu sendiri terjadi pada Sabtu (5/2) sekira pukul 23.30 Wib.
Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Supriyanto mengatakan, meski sudah menangkap empat orang terduga pelaku yaitu R, A, E dan F yang masih di bawah umur. Pihaknya masih mengejar pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan itu.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
"Enam orang (terduga pelaku), kita indikasi ada enam orang. Dua masih DPO, kita cari dua. Identitas sudah kita kantongi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/2).
Meski adanya terduga pelaku yang masih berusia di bawah umur, dia menegaskan bakal tetap melakukan proses hukum yang berlaku.
"(Proses hukum) Tetap berjalan, nanti kita kan kita titipkan di panti penitipan anak itu di Jakarta Timur itu, proses tetap berjalan," tegasnya.
Atas perbuatannya itu, para terduga pelaku dipersangkakan Pasal 170 tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
"Barang bukti celurit, yang satu masih kita cari yang samurainya masih kita cari," tutupnya.
Sebelumnya, seorang pemuda berusia 16 tahun berinisial A meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan akibat diteriaki maling.
Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Supriyanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban sedang keluar rumah ingin mencari kucingnya. Kejadian itu sendiri terjadi pada Sabtu (5/2) lalu, di kawasan Harapan Mulia, Bekasi, sekira pukul 23.30 WIB.
"Jadi korban ini sebenarnya keluar, dia korban keluar itu katanya nyari kucingnya yang hilang gitu. Kan rumahnya di depan komplek situ, dia pakai motor. Ketika dia nyari kucing yang hilang, dia ke tempat semacam ada tempat permainan malam itu, di situ ada. Karena itu di ruko-ruko gitu, nah dia nyari-nyari di situ abis itu enggak ada dia jalan diteriaki maling gitu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/2).
Berdasarkan pengakuan para terduga pelaku yang sudah diamankan itu, korban diteriaki maling karena dilihatnya telah memegang besi. Mereka yang diamankan yakni R, A, E dan satu orang anak di bawah umur berinisial F.
"Yang teriakin maling itu satu, cuma kan diteriaki maling dia lari naik motor agak kenceng, di depannya sudah dihadang gitu sama anak-anak itu, pelaku-pelaku itu," ujarnya.
"Kalau motif untuk penuturan si tersangka ini alasannya dia (korban) megang-megang besi, enggak tahu besi apa, itu hal yang belum masuk akal bagi saya dengan alasan itu," sambung Edy.
(mdk/fik)