Polisi dalami motif pelaku menculik bocah SD di Depok
Polisi juga belum mengetahui apakah pelaku paedofil atau tidak.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan jajaran Polres Depok dalam mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan yang dilakukan JA (35) terhadap bocah SD berinisial J (7) asal Beji, Depok.
Tak hanya itu, Krishna juga mengatakan dalam proses autopsi nanti, akan memeriksa keadaan korban sesaat dan sebelum terbunuh. Pihak kepolisian, katanya, juga akan menelusuri kronologis melalui keterangan dari saksi dan sampel yang didapat di tempat kejadian perkara.
"Masih diautopsi penculikan hari Sabtu tadi pagi bisa diungkapkan, sekarang akan dilakukan pengembangan. Nanti akan dijelaskan motif akan dikembangkan makanya harus dilakukan autopsi. Pemeriksaannya luar dalam, waktu kematian, sebab kematian. Saya apresiasi," kata Krishna kepada wartawan, Minggu (7/2).
Setelah dilakukan autopsi dan keterangan saksi serta pelaku, pihak kepolisian baru dapat menyimpulkan apa motif dari pelaku membunuh korban. Dan diketahui pula apakah J mengidap paedofil atau tidak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak kepolisian membawa jasad J ke RS Kramat Jati sekitar pukul 10.00 WIB bersamaan dengan penangkapan pelaku. Jasad J diketahui telah selesai diautopsi sekitar pukul 12.30 WIB.
Seperti diketahui, Seperti diketahui, kejadian penculikan ini bermula setelah orang tua korban melaporkan hilangnya J ke Polres Depok karena korban tidak kunjung pulang hingga malam hari.
Pelaku diketahui mengajak korban ke rumahnya di Jalan Al Baido, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada Sabtu (6/2) siang. Di rumahnya, pelaku membunuh korban. J ditemukan tewas di kamar mandi pelaku pada Minggu (7/2) dini hari tadi.
Setelah mengumpulkan laporan keluarga korban dan para saksi di sekitar sekolah korban, polisi bergerak cepat mencari rumah pelaku. Kemudian, setelah mengetahui rumah pelaku, polisi langsung membekuknya pada Minggu (7/2) dini hari tadi.