Polisi di Kalteng dikirim ke pondok pesantren agar lulus jadi santri
Mereka yang ditugaskan dalam kegiatan ini disebut Bhabinkamtibmas Santri atau disingkat Basri. Para Basri inilah yang akan menimba ilmu agama di pesantren dalam waktu tertentu sebagai bekal terjun ke masyarakat.
Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengirim anggotanya untuk mondok alias menimba ilmu agama Islam di pondok pesantren yang ada di Sampit.
"Nanti mereka di sana memang belajar ilmu agama Islam melalui pesantren kilat. Selama waktu yang ditentukan, anggota kami itu akan mendalami ilmu agama dibantu oleh ustaz yang ada di pesantren tersebut," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, dilansir Antara, Rabu (11/7).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
Saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Bhayangkara yang dilaksanakan di ikon Patung Jelawat, dilaksanakan pemasangan peci putih dan sorban merah putih kepada perwakilan anggota polisi yang akan mengikuti pesantren kilat. Kegiatan simbolis itu dilakukan oleh Wakil Bupati HM Taufiq Mukri usai menjadi inspektur upacara, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kotawaringin Timur.
Rommel menjelaskan, Polres Kotawaringin Timur menjalankan program yang mereka beri nama 'Bungas' alias "Bhabinkamtibmas untuk Ngaji dan Syiar". Salah satu kegiatannya adalah menugaskan anggota Bhabinkamtibmas mengikuti pesantren kilat.
Mereka yang ditugaskan dalam kegiatan ini disebut Bhabinkamtibmas Santri atau disingkat Basri. Para Basri inilah yang akan menimba ilmu agama di pesantren dalam waktu tertentu sebagai bekal terjun ke masyarakat.
"Pembekalan agama Islam itu untuk disampaikan kepada masyarakat di desa binaan masing-masing. Sesuai artinya dalam Bahasa Arab yaitu penglihatan, kami berharap para Basri ini nantinya membawa penglihatan atau citra yang baik kepada masyarakat dan mengajak masyarakat menuju kebaikan supaya menjadi lebih baik," harap Rommel.
Ada tiga pesantren yang dipilih dalam kerja sama pelaksanaan program Basri Bungas ini. Yaitu Pondok Pesantren Darul Amin, Putra Borneo dan Nur Ain.
Peningkatan pengetahuan keagamaan diharapkan membawa dampak positif terhadap pribadi anggota polisi dalam melayani masyarakat. Pengetahuan itu juga menjadi syiar agama yang akan bermanfaat bagi masyarakat untuk bersama-sama menuju kebaikan.
Baca juga:
Aksi polisi cilik meriahkan peringatan HUT ke-72 Bhayangkara
Ribuan polisi ikuti upacara HUT ke-72 Bhayangkara
Tokoh nasional hadiri HUT ke-72 Bhayangkara
Polisi India bakal dipecat jika masih kelebihan berat badan
Sambil jual cilok, anggota Polda DIY lakukan sosialisasi hukum
Dagang cilok, anggota Polda DIY mampu jual 2.000 butir tiap hari