Polisi gerebek gudang narkoba dekat TKP peluru nyasar tewaskan Angga
Polisi hanya berhasil menangkap penjaga gudang. Sang bandar lolos.
Sehari setelah penangkapan pengedar sabu hingga menyebabkan Rendi Anggara (10) tewas terkena peluru nyasar polisi, anggota Ditres Narkoba Polda Sumatera Selatan menggerebek sebuah rumah diduga gudang narkoba. Operasi itu berlangsung tidak jauh dari kediaman Angga di Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.
Penggerebekan berawal saat polisi yang menyamar berpura-pura membeli narkoba dari seorang kurir sekaligus penjaga gudang narkoba itu, Yasir Alkap (38), di lokasi. Sayangnya saat penangkapan, bandar narkoba berinisial JN kabur setelah melihat kedatangan polisi.
Dari penggerebekan itu, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 749 butir ekstasi logo WB warna biru muda senilai Rp 148 juta, sabu seberat 10,8 gram seharga Rp 8 juta, dan sebuah timbangan digital.
Yasir yang beralamat di Jalan Dr M Isa, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, mengaku hanya ditugaskan menjaga gudang oleh JN. Rumah itu sengaja disewa enam bulan lalu buat menyimpan narkoba.
"Saya cuma jaga-jaga saja, kalau ada yang pesan juga bisa antar. Yang punya JN, dia menyewa rumah itu," kata Yasir di Mapolda Sumsel, Selasa (8/12).
Saat ditanya berapa banyak narkoba yang masih disimpan, Yasir enggan berkomentar. Sebab, dia hanya pesuruh oleh JN.
"Saya cuma anak buah, yang tahu bos saya itu," ucap Yasir.
Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Sumsel, AKBP Parlindungan Lubis mengatakan, penggerebekan dilakukan di Jalan Ali Gatmir, Gang Cendana, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Letaknya tidak jauh dari kediaman bocah Angga, pada Minggu (6/12), sekitar pukul 00.30 WIB.
Modus dijalankan JN dengan menyewa sebuah rumah di lokasi penangkapan, yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan narkoba. Gudang itu juga sebagai tempat transaksi narkoba.
"Tersangka Yasir bertugas menunggu pelanggan di depan gang. Yasir juga yang memegang kunci gudang itu," kata Parlindungan.
"Kita masih buru JN yang diduga bandar dan pemilik gudang narkoba itu," tutup Parlindungan.