'Polisi harus jaga jarak dengan pemilik modal, bukan membekingi'
"Apakah polisi-polisi yang ada sekarang ini benar-benar mencontoh keteladanan Hoegeng atau tidak?"
Rohaniawan Romo Benny Susetyo mengatakan, polisi saat ini harus menjaga jarak dari para pemilik modal. Sebab, menurutnya saat ini peran polisi sudah sangat melenceng dari tugas utamanya mengayomi dan melayani masyarakat.
"Demi profesionalitas, polisi diminta untuk menjaga jarak dengan para pemilik modal, bukan malah membekingi," kata Romo Benny dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/3).
"Apalagi saat ini kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri mulai memudar. Hal itu terjadi lantaran sikap yang ditunjukkan oleh para anggota Polri yang tidak berpihak pada rakyat," katanya menambahkan.
Romo Benny menilai, masalah serius yang sedang dihadapi internal kepolisian saat ini adalah karena mereka kehilangan figur teladan, seperti almarhum Jenderal Hoegeng. Dirinya mengatakan sampai saat ini tidak terlihat lagi adanya sosok polisi yang ideal, dan berintegritas terhadap tugas dan amanah kelembagaan yang menaunginya.
"Kalau kita ingat guyonan Almarhum Gus Dur, polisi teladan itu hanya ada 3 macam, yaitu polisi jujur seperti Pak Hoegeng, polisi tidur dan patung polisi. Pertanyaan kita, apakah polisi-polisi yang ada sekarang ini benar-benar mencontoh keteladanan Hoegeng atau tidak," ujar Romo Benny.
Berkaca dari figur Hoegeng, lanjut Romo Benny, seharusnya polisi mampu menjadi pelayan masyarakat, yang bersikap tegas dan tidak memiliki konflik kepentingan. Romo Benny memberi contoh mengenai salah satu sikap yang dicontohkan oleh Jenderal Hoegeng, di mana dirinya tidak memberikan izin kepada anaknya untuk masuk ke Akademi Kepolisian.
"Kalau paradigma seperti itu tidak ada, reformasi Polri akan sulit. Polisi harus mengevaluasi mengapa rakyat kurang simpati terhadap mereka," ujar Benny.
"Maka saya menyarankan agar posisi Polri dalam instruktur pemerintahan jangan lagi berada di bawah presiden secara langsung. Idealnya, Polri itu harus berada di bawah Kemendagri dan tidak masuk ke dalam dunia politik. Karena kalau harus diawasi oleh presiden secara langsung, presiden itu begitu sibuk sehingga tidak mungkin efektif dalam upaya pengawasan kinerja kepolisian," pungkasnya.
Baca juga:
'Sejak zaman reformasi hanya kepolisian yang belum berubah'
Dikritik Kompolnas, Polda Metro tak masalah voorijder kawal pejabat
Kapolda Banten: Belum ada bukti baku tembak saat Titin tewas
Tewaskan ibu rumah tangga, anggota Polsek Kembangan terancam dipecat
Ini kronologi anggota Polisi & TNI terobos Malaysia kejar pembunuh
Buru penjahat, 14 anggota Polri dan TNI ditahan otoritas Malaysia
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Polri untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Dalam beberapa skenario untuk terjadinya pelbagai gangguan selama kunjungan Paus di Jakarta, kata Tjahyono juga telah diantisipasi. Tidak menutup seperti akan ada aksinya terorisme."Untuk ada polri pencegahan untuk dugaan tindak teroris. selama paus TFG ada skenario ada kemungkinan terburuk ada unjuk rasa, terorisme pada orang-orang yang tidak berkenan," tegas dia.