Polisi Ingatkan Warga Waspadai Hoaks dan Provokasi Selama Pilkada 2024
Tanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Polisi mengingatkan warga agar mewaspadai hoaks dan provokasi selama pelaksanaan Pilkada 2024. Seperti yang dilakukan Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Fahrian Saleh.
Dia mengatakan, tanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas tersebut merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
- Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
- Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
- Jenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
- Bawa Alphard Bodong, Ini Identitas Polisi Koboi Ancam Warga Pakai Pisau di Palembang
"Ciptakan situasi yang damai dan sejuk, walaupun berbeda pilihan tapi masih dalam bingkai NKRI. Masyarakat tetap waspada dengan provokasi yang memecah belah persatuan bangsa," kata Fahrian kepada wartawan, Rabu (7/8).
Hoaks politik merupakan berita bohong tentang politik yang digunakan sebagai propaganda, untuk memprovokasi masyarakat.
Sedangkan isu sara merupakan politik yang dikait-kaitkan dengan informasi tentang suku, agama, ras dan antar golongan, sehingga dapat memicu terjadinya perpecahan di tengah masyarakat.
Sementara politik identitas yakni politik yang berdasarkan identitas individu, baik etnis, ras, suku bahkan hingga agama.
"Tiga faktor di atas merupakan penyebab utama terjadinya kericuhan dalam Pilkada atau proses demokrasi lainnya, hindari hoaks politik, isu sara, politik identitas, agar Pilkada Inhu dapat terlaksana dengan lancar, aman, tertib dan damai," jelasnya.
Polres Inhu bersama Instansi terkait telah siap untuk menghadapi Pilkada 2024. Hingga saat ini Polres Inhu serta jajaran terus melaksanakan kegiatan cooling system.
Selain itu, Fahrian juga meminta anak buahnya untuk memantau dunia maya dan menindak tegas para pelaku penyebaran hoaks.
Dia mengatakan hoaks dikhawatirkan dapat memicu polarisasi dan keresahan di tengah masyarakat, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.
"Kita selalu menghimbau masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan video maupun berita-berita yang belum diyakini kebenarannya," pungkas Fahrian.
- Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Turun Gunung jadi Bantu Pemenangan Rudy-Jaro
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024