Polisi malah bantah kematian Fikri berkaitan dengan ospek
"Tidak nyambung. Tidak ada kaitannya dengan kegiatan opspek ITN," ujar polisi.
Polda Jawa Timur bantah kasus kematian mahasiswa baru jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional Malang Fikri Dolasmantya Surya, berkaitan dengan acara ospek yang digelar di kawasan Goa China, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 9 hingga 12 Oktober lalu.
Sedangkan terkait beredarnya foto kekerasan yang diduga saat ospek mahasiswa baru itu digelar, yang diduga berhubungan erat dengan kasus kematian Fikri, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan itu juga tidak ada kaitannya.
"Tidak nyambung. Tidak ada kaitannya dengan kegiatan ospek ITN dan tewasnya mahasiswa baru, bernama Fikri itu," tegas Awi di Mapolda Jawa Timur, Jumat (13/12).
Mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini juga menceritakan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, diperoleh keterangan, saat itu, tepatnya di hari keempat korban pelaksanaan ospek, korban tidak kuat berjalan. Kemudian dibonceng oleh panitia ospek menggunakan motor.
Karena jalanan menanjak, korban lalu turun dan mencoba berjalan kaki. Namun, korban terjatuh, karena tidak kuat. "Korban jatuh dan terdengar suara dengkuran. Sempat juga dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong," beber Awi.
Soal adanya dugaan kekerasan atas peristiwa tersebut, Awi juga menolak. Perwira dengan tiga melati di pundak ini menyebut: Hasil visum yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, tidak menemukan adanya bukti kekerasan.
Sementara untuk menguak tabir kematian mahasiswa baru asal Mataram itu, polisi telah menyiapkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) yang siap diturunkan ke lapangan untuk melakukan proses outopsi jenazah korban.
Namun, hingga hari ini, polisi belum mendapat izin dari pihak orang tua korban. "Sayang polisi masih belum mendapatkan izin dari pihak keluarga korban," sesal Awi.
Sementara terkait kasus itu, Awi mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres Malang untuk terus mengumpulkan bukti-bukti lain. "Bahkan, Kapolda Jatim (Irjen Pol Unggung Cahyono), kemarin juga ke sana (Malang) untuk memberikan atensi khusus kepada Kapolres Malang agar secepatnya mengungkap kasus itu," tegas dia.
Dan jika keluarga menyetujui (memberi izin), lanjut dia, polisi akan segera menurunkan tim Labfor dan Biddokes Polda Jawa Timur untuk melakukan otopsi jasad korban. "Gelar perkara juga telah beberapa kali dilakukan di Mapolres Malang untuk mengungkap peristiwa tersebut," tandas dia. (ars)