Polisi pastikan penyandang dana makar bukan berasal dari parpol
Polisi pastikan penyandang dana makar bukan berasal dari parpol. Polisi masih menyelidiki penyandang dana delapan tersangka dugaan aksi makar bertepatan dengan aksi damai 2 Desember lalu. Polisi memastikan dana tersebut bukan dari Partai Politik (Parpol).
Polisi masih menyelidiki penyandang dana delapan tersangka dugaan aksi makar bertepatan dengan aksi damai 2 Desember lalu. Polisi memastikan dana tersebut bukan dari Partai Politik (Parpol).
"Bukan (dari parpol). Masih didalami, itu ranahnya penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (8/12).
Menurut Argo, kepolisian saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan aksi makar delapan tersangka tersebut. Argo mengatakan, meski kedelapan tersangka membantah melakukan makar namun kepolisian mempunyai bukti yang kuat menangkap dan menetapkan delapan orang itu melakukan makar.
"Nggak masalah, kita punya bukti video, surat pokoknya dua alat bukti," kata Argo.
Argo mengatakan, saat ini kepolisian sedang memilah-milah peran dari masing-masing tersangka terkait kasus dugaan makar tersebut. "Sedang dipilah-pilah," kata dia.
Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri membantah adanya transfer sejumlah dana kepada dirinya untuk membiayai pemufakatan jahat melakukan makar. Sebelumnya, Polri terus mendalami aktor atau dalang yang ingin melakukan makar pada aksi super damai pada 2 Desember. Dalang ini disebut sebagai pihak yang ingin mendanai aksi makar tersebut.
"Transfer dana dari mana kemana? Kalau misalnya rencana demo kan sudah ada surat ke Kapolda. Lagian orang demo kan butuh logistik untuk makan dan minum," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang No 54A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Dia mengaku bukan tipe orang yang meminta sana sini kepada konglomerat untuk membiayai kegiatannya. Terkait adanya transfer dana dalam daftar rekeningnya dikatakan Rachmawati itu hal biasa. Sebab banyak orang yang datang padanya untuk meminta bantuan dana untuk berbagai kegiatan.
"Tadi saya sudah jawab uang Rp 300 juta cukup enggak buat makar? Uang segitu kan cuma cukup buat beli bakso dan air minum," ujar Rachmawati.
Baca juga:
Polisi amankan handphone dan buku Hatta Taliwang
Polda Metro gandeng PPATK buru penyandang dana aksi makar
Polisi tetapkan Hatta Taliwang jadi tersangka hate speech
Sri Bintang tanda tangan BAP tapi menolak dituduh makar
Gerindra tegaskan tak terkait kasus makar yang libatkan Rachmawati
Sempat buron, Hatta Taliwang dibekuk polisi di rumahnya
Penangguhan penahanan ditolak, Sri Bintang bakal ajukan praperadilan
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.