Polisi Periksa 3 Sekuriti GBK soal Ricuh Penganiayaan Warga Minta Surat Vaksinasi
Untuk korban sendiri, papar Wisnu, sudah dimintai keterangan oleh pihaknya pada saat membuat laporan pada Sabtu (31/7) lalu dengan nomor Laporan Polisi (LP) LP/B/997/VII/2021/SPKT/PolresMetroJakpus/PoldaMetroJaya, tanggal 31 Juli 2021.
Polisi memanggil sekuriti yang diduga telah melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap seorang warga bernama Zaelani (26). Ia menjadi korban penganiayaan saat akan meminta surat atau sertifikat vaksin di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada Jumat (30/7) lalu.
"Hari ini, kita minta keterangan (sekuriti)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Wisnu Wardhana saat dihubungi, Selasa (3/8).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang dilakukan Brigjen Suryo Sumpeno untuk menghindari penangkapan oleh kapten PKI? Siasat Brigjen Suryo Sumpeno berhasil mengelabui perwira Dewan Revolusi yang mau menangkapnya.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mencari tahu berapa jumlah sekuriti yang ada pada saat kejadian tersebut.
"Nanti kita kembangkan (saat kejadian ada berapa sekuriti), kita dalami lagi nanti hari ini diperiksa," ujarnya.
Ia menyebut, untuk sekuriti yang akan diperiksanya untuk dimintai keterangan itu berjumlah tiga orang.
"Rencananya dari pihak sekuriti mungkin 2-3 orang lah yang ingin dimintain keterangan hari ini," sebutnya.
Untuk korban sendiri, papar Wisnu, sudah dimintai keterangan oleh pihaknya pada saat membuat laporan pada Sabtu (31/7) lalu dengan nomor Laporan Polisi (LP) LP/B/997/VII/2021/SPKT/PolresMetroJakpus/PoldaMetroJaya, tanggal 31 Juli 2021.
Ia pun menegaskan, kasus ini sendiri saat ini sudah ditangani oleh pihaknya dan dalam proses penyidikan. Terlebih, korban sudah dilakukan visum akibat luka yang dideritanya.
"Kita sudah tangani permasalahan hari ini, sementara dalam proses penyidikan. Nanti kita update lagi perkembangannya, yang jelas hari ini kita minta keterangan dari saksi-saksi sama si terlapor. Visum sudah ada, kira-kira begitu untuk saat ini tahap perkembangannya. Kita akan selesaikan secara hukum," tegasnya.
Kesalahpahaman
Seorang warga bernama Zaelani (26) menjadi korban penganiayaan atau pemukulan oleh seorang security di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Kejadian itu terjadi pada Jumat (30/7) sekitar pukul 11.30 Wib.
"Iya, (Kejadian pemukulan) itu hari Jumat, Siang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana saat dihubungi, Selasa (3/8).
Menurutnya, kejadian itu terjadi hanya ada kesalahpahaman antara korban dan pihak security yang melakukan pemukulan tersebut. Saat itu, korban hendak ingin meminta sertifikat atau surat keterangan vaksin usai mendapatkan dosis I dan dosis II.
"Kesalahpahaman aja, miskomunikasi. Jadi ini kan cuma minta, si korban ini berdasarkan dari. Minta surat keterangan vaksin dari pos, kaya di ping-pong gitu lho. (Dioper-oper) iya, dari sana dibalikin lagi ke sini ke pos yang sebelumnya seperti itu," ujarnya.
Kemudian, saat itu sempat terjadi cekcok antara mereka tersebut. Karena, korban merasa jika dirinya dioper-oper ke sana kemari.
"Ributlah sama security, karena yang bersangkutan kan bingung ini kok diping-pong begitu. Akhirnya ribut sama security, gitu. Yang satu ngeyel, yang satu enggak sabaran. Yang korbannya ngeyel, si security enggak sabaran. Begitu lah kira-kira, kesalahpahaman aja, enggak ada masalah sih," jelasnya.
Baca juga:
Kronologi Warga Dianiaya Sekuriti Saat Minta Surat Keterangan Vaksinasi di GBK
Warga Dianiaya Sekuriti Saat Minta Surat Keterangan Vaksinasi Covid-19 di GBK
Eful Terancam Hukuman Mati usai Pukul Pacar dengan Balok Kayu
Seorang Warga Tasikmalaya Mengaku Ditodong Pistol Oleh Mantan Calon Bupati
Tak Terima Ditunjuk Pakai Parang, Remaja Bacok Musuh