Polisi Siapkan Trauma Healing Anak yang Nyaris Dibunuh Ayahnya di Gresik
Joko Sumarsono membunuh istrinya Tiana (55) dan menganiaya anaknya Zada Talitha yang mengalami luka berat.
Aparat Kepolisian Resor Gresik, Polda Jawa Timur telah menyiapkan trauma healing atau proses penyembuhan secara psikologis kepada Zada Talitha (25), korban percobaan pembunuhan oleh ayahnya sendiri, Joko Sumarsono, di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan, saat ini Polres Gresik masih menjaga pemulihan kondisi Talitha pascakejadian.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut saat gempa Batang? Seorang anak yang ingin melindungi ibundanya dari bahaya reruntuhan rumah, memeluk sang ibu dan tidak mau melepaskannya.
"Alhamdulillah korban sudah mulai sadar, tapi kami menunggu proses pemulihan dulu. Biar sembuh dulu, sambil kami siapkan trauma healing bagi korban nantinya setelah sembuh," kata Wahyu di Gresik, Kamis (25/11) seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, Talitha sempat dilarikan ke RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik dalam kondisi kritis, Rabu (24/11), dengan kepalanya penuh luka tusuk dan dua pergelangan tangannya mengalami luka sayatan akibat percobaan pembunuhan.
Kejadian percobaan pembunuhan dilakukan ayahnya pada Rabu (24/11), di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, dengan korban istrinya bernama Tiana (55) yang ditemukan dalam keadaan tewas, dan anaknya Zada Talitha yang mengalami luka berat.
Usai melakukan aksinya, Joko Sumarsono melarikan diri ke wilayah Surabaya kemudian ke Kabupaten Jombang.
Iptu Wahyu Rizki Saputra mengatakan, setelah membunuh istrinya, Joko ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, dan diketahui telah menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas di rel perlintasan wilayah Desa Sembung, Kecamatan Perak, Jombang.
"Joko kami temukan tewas di lokasi kejadian akibat luka parah yang dialami. Kami sudah koordinasi dengan Polsek Perak dan benar jika pria yang tewas menabrakkan diri di perlintasan kereta api itu adalah pelaku pembunuhan di Driyorejo. Kami juga sudah pastikan kepada pihak keluarga," katanya.
Ketika ditanya motif percobaan pembunuhan, Wahyu mengaku belum mengetahui secara pasti, namun diakui kondisi mental pelaku termasuk Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), karena sempat dirawat di salah satu rumah sakit jiwa di Jawa Timur.
"Dari pengakuan dan informasi para tetangga, memang seperti itu bahwa pelaku percobaan pembunuhan sempat dirawat di salah satu rumah sakit jiwa," katanya pula.
Baca juga:
Kabur Usai Bunuh Anak Tiri Pakai Baskom, Deni Ditangkap Karena Begal Motor
Lagi Cari Penumpang di Jembatan Ampera, Sopir Angkot Ditusuk hingga Tewas
Keluarga Berharap Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang
Pembunuhan Bocah 10 Tahun di Bandung, Ini Kronologi dan Motif Tersangka
Pembunuhan Bocah dalam Karung di Bandung Terungkap, Pelaku adalah Tetangga Korban
3 Fakta Baru Upaya Pembunuhan Ibu dan Anak di Gresik, Pelaku Diduga Suami Sendiri