Polisi Sita 24 Kendaraan Terkait Pencurian dan Penggelapan di Kalbar
Dia menjelaskan, dari sebanyak 24 kendaraan bermotor yang disita, pihaknya mengamankan 11 orang tersangka dengan sembilan kasus penggelapan dan dua tersangka curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Ditreskrim Polda) Kalimantan Barat menyita 24 barang bukti berupa 12 unit mobil dan 12 unit kendaraan roda dua yang terkait kasus pencurian dan penggelapan.
"Dalam penyitaan itu, kami juga mengamankan sebanyak 11 tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes (Pol) Luthfie Sulistiawan, di Pontianak, seperti dilansir Antara, Rabu (9/6).
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana penanganan kasus pencabulan pengasuh pondok pesantren? Kasus itu telah naik ke tahap penyidikan, sementara korban sedang didampingi pihak pihak P2TP2A untuk menghilangkan trauma
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Dia menjelaskan, dari sebanyak 24 kendaraan bermotor yang disita, pihaknya mengamankan 11 orang tersangka dengan sembilan kasus penggelapan dan dua tersangka curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
"Mereka terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan. Salah satunya berinisial NA berprofesi sebagai guru atau pengajar status ASN (aparatur sipil negara)," kata dia.
Dalam kasus tersebut, tersangka NA (perempuan) berhubungan langsung ke tiga rental, kemudian menjual kendaraan rental itu. Sedangkan tersangka lainnya yakni V, terlibat dengan NA dan mengakui dari perbuatannya baru ditemukan empat mobil dan masih ada delapan yang belum diamankan.
"Modus tersangka, yakni menyewa mobil di rental selama tiga hari dengan membayar penuh dan menggunakan identitas palsu. Jika tiga hari belum terjual maka penyewaan diperpanjang hingga terjual. Selain itu tersangka V merekrut orang untuk mencari pembeli dan menjualnya dengan harga Rp25 juta hingga Rp60 juta. Dengan menyewakan dan menjual mobil curian jenis Avanza dan Terios, alasannya adalah mobil jenis itu yang cepat terjual," katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka (tersangka) menggunakan uang penjualan itu untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam dan menggunakan narkoba jenis sabu.
Direktur Reserse Kriminal Polda Kalbar itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati apabila akan membeli mobil yang murah, serta pihak rental harus memberikan syarat penyewaan yang bisa meminimalisir adanya penggelapan.
"Saya juga mengimbau masyarakat yang kehilangan motor atau mobil bisa langsung melapor ke Ditreskrim Polda Kalbar, dengan hanya perlu membawa surat-surat dan tanpa dipungut biaya," katanya lagi.
Untuk masyarakat yang ingin membeli mobil atau motor bekas bisa mengecek terlebih dahulu ke polisi apakah barang tersebut tidak bermasalah dengan status blokir, agar tidak menjadi korban penipuan.
Sementara itu, korban pembeli kendaraan bermotor curian, Beny mengatakan berterima kasih kepada Ditreskrim Polda Kalbar yang telah mengungkap kasus pencurian dan penggelapan tersebut.
"Secara pribadi saya berterima kasih kepada Polda Kalbar dan pihak penyidik karena telah mengungkap kasus ini, karena pada awalnya memang saya membeli dengan harga normal dan tidak ada kejanggalan namun surat-surat yang dijanjikan sudah seminggu belum juga ada," katanya.
Baca juga:
Seorang Remaja di Bali Nekat Curi Arca untuk Modifikasi Sepeda Motor
Pencuri Sembelih 7 Ekor Kambing di Serpong, Sisakan Jeroan dalam Kandang
Terekam Mencopet, Wanita di Makassar Ditangkap dan Dua Rekannya Diburu
Polisi Tangkap Pelaku Perampokan dan Pemerkosaan Mahasiswi di Makassar
Melki Nekat Curi Laptop dan Handphone Temannya untuk Bayar Indekos
2 Bocah di Semarang Curi Sepeda Motor, Kasus Diselesaikan Lewat Restorative Justice