Polisi sita 7067 Botol miras ilegal dari Malaysia dan Singapura
Polisi sita 7067 Botol miras ilegal dari Malaysia dan Singapura. Latif menerangkan bahwa miras tersebut diketahui sebanyak 6400 botol berasal dari Singapura dan Malaysia dibawa dari Kepulauan Riau yang nantinya akan dibawa ke Jakarta.
Ditpolair Korpolairud gagalkan penyelundupan ribuan botol Minuman Keras (Miras) ilegal berbagai merek yang dilakukan oleh penumpang KMP Dorolonda. Penyelundupan itu digagalkan oleh petugas di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, pada Sabtu (5/8) lalu.
"Tim Baracuda Ditpolair Korpolairud berhasil ungkap dan gagalkan penyelundupan miras ilegal dengan cara dikemas ke dalam koper, seolah-olah koper pakaian," kata Direktur Polisi Air, Brigjen Pol Lotharia Latif kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (7/8).
Latif menerangkan bahwa miras tersebut diketahui sebanyak 6400 botol berasal dari Singapura dan Malaysia dibawa dari Kepulauan Riau yang nantinya akan dibawa ke Jakarta.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa modus yang digunakan ini tergolong baru. Karena, pelaku menyamarkan miras tersebut dengan cara memasukkan ke dalam koper yang dicampur dengan pakaian.
"Diperkirakan kerugian Negara yang berhasil diamankan berkisar Rp 6,7 miliar. Saat ini barang bukti 6400 botol miras ilegal dan delapan orang sudah diamankan di Mako Ditpolair Korpolairud untuk dilakukan penyidikan," sambung Latif.
Selanjutnya, hasil pengembangan dari keterangan delapan orang saksi tersebut, lalu polisi menangkap dua orang lainnya dengan inisial AT dan PS, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (7/8).
"Bahwa di KMP.Dorolonda masih terdapat ratusan botol miras selain yang berhasil diamankan di Tanjung Priok. Sehingga pada Senin (7/8) dinihari tadi Kapal Abimanyu–7010 Ditpolair Korpolairud yang tengah bertugas di Surabaya kembali melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang muatan penumpang dan kembali ditemukan 467 botol miras dan dua orang kurir lainnya yang kemudian diserahkan ke Ditpolairud Polda Jatim untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.
"Mereka saat ini masih dimintai keterangan penyidik. KMP Dorolonda saat itu sedang dalam perjalanan dari Bitung-Jakarta-Surabaya. Dari Surabaya, rencananya kapal itu hendak menuju Makassar," tandasnya.