Polisi tahan dua orang diduga penjual vaksin palsu di Riau
Keduanya merupakan sales yang mendistributorkan vaksin dengan barang bukti sebanyak 100 ampul itu.
Polsek Rumbai Pesisir kota Pekanbaru Riau melakukan penahanan terhadap 2 orang diduga pengedar vaksin palsu. Keduanya merupakan sales yang mendistributorkan vaksin dengan barang bukti sebanyak 100 ampul itu.
"Ya benar, ada dua orang tersangka diduga sebagai pengedar vaksin palsu yang kita tahan," ujar Kapolsek Rumbai Pesisir, Kompol Robinson J Saragih saat dihubungi merdeka.com Rabu (3/8).
Robinson mengungkapkan, kedua tersangka yang belum bisa dibeberkan identitasnya ini merupakan sales yang menjual vaksin palsu itu ke beberapa klinik, apotek dan rumah sakit di Kota Pekanbaru. Saat ini, polisi masih mengembangkan rumah sakit mana saja yang sudah membeli vaksin dari kedua tersangka itu.
"Masih kita lakukan pengembangan terkait penyebarannya," ucap Robinson.
Selain mengamankan 100 ampul vaksin palsu, polisi juga telah mengantongi alat bukti berupa keterangan saksi dari BBPOM Pekanbaru dan Biofarma sebagai penyedia serta hasil pemeriksaan Laboratorium.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Riau, Indra Ginting menyebutkan, pihaknya menemukan sebanyak dua puluh file vaksin diduga palsu dari salah satu tempat pendistribusian obat di kota Pekanbaru, Riau.
"Ya benar, ada vaksin yang diduga palsu kita amankan sebanyak 20 file. Saat ini masih akan kita lakukan uji laboratorium," kata Indra.
Menurutnya, pemasokan vaksin palsu di Riau itu juga diketahui oleh pihak medis di klinik dan rumah sakit yang menyebarkan vaksin palsu itu. Namun, Ginting keberatan untuk menyebutkan nama rumah sakit yang menyebarkan vaksin palsu untuk anak-anak itu.
"Belum saatnya diberitahu, nanti kalau sudah jelas semuanya kita umumkan ya. Agar informasinya tidak setengah-setengah," ucap Indra.
Beberapa waktu lalu, Indra menyebutkan sebanyak dua puluh vaksin yang diduga palsu itu terdiri dari vaksin Anti Tetanus Serum (ATS) sebanyak 10 ampul dan vaksin Anti Bisa Ular (ABS) sebanyak 10 file.
"Masing-masing ada 10 file yang kami amankan dan masih kita teliti kandungannya. Secara kasat mata ciri-cirinya patut diduga palsu," jelasnya.
Dia menerangkan, vaksin diduga palsu ini jika masuk ke dalam tubuh berdampak negatif dan berbahaya. "Berbahaya, namun belum diketahui secara pasti apa efeknya. Karena belum ada contoh kasusnya (korban)," kata Indra.
Meski demikian, Indra memperkirakan efek terbesar dari pemberian vaksin ini terhadap tubuh manusia tidak adanya manfaat dari vaksin itu sendiri terhadap kekebalan tubuh.
"Sebab vaksin palsu tidak berisi komposisi yang seperti dibutuhkan tubuh. Isinya cuma cairan. Tidak ada gunanya. Ruginya selain secara kesehatan, juga rugi secara ekonomi," tandasnya.
Baca juga:
BPOM sebut polisi sudah tetapkan tersangka vaksin palsu di Riau
Jaminan RS Hosana Bekasi meleset, orang tua vaksin palsu kecewa
DPR tetapkan 25 anggota tim pengawas vaksin palsu
Bareskrim kembali serahkan 2 berkas kasus vaksin palsu ke Kejaksaan
Vaksin ulang di Puskesmas Rawalumbu Bekasi sepi peminat
Menko Puan: Pemerintah akan lakukan vaksinasi ulang di 5 provinsi
Ribuan botol vaksin palsu di pinggir Tol Meruya masih diteliti BPOM
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana letak Pasuruan? Pasuruan adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, dan Selat Madura.
-
Apa yang dilakukan Inul Daratista saat mudik ke Pasuruan? Tak hanya sekadar pulang untuk bertemu keluarga besar, Inul juga melakukan aksi berbagi bingkisan Lebaran kepada tetangga sekitar.