Polisi Tak Temukan Bekas Pengereman Bus Maut di Tol Sumo, Urine Sopir Positif Sabu
Polisi telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus maut di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Petugas tidak menemukan titik pengereman di area kecelakaan.
Polisi telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan bus maut di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Petugas tidak menemukan titik pengereman di area kecelakaan.
Temuan ini disampaikan Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman. Ia menyatakan, berdasarkan oleh TKP yang telah dilakukan pihaknya, sepanjang jalan hingga mendekati titik tumbur atau titik kecelakaan yakni di KM 712+400 jalur A Tol tidak ditemukan bekas pengereman.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Mengapa kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Dia diduga tertidur saat mengemudikan bus.
-
Apa yang terjadi ketika ada kecelakaan bus, pesawat jatuh, dan kapal tenggelam? Kalau ada bus kecelakaan, pesawat jatuh, ada kapal tenggelam, semuanya akan muncul di mana? Jawaban: Di TV
-
Dimana kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Kenapa fenomena bus telolet dinilai berbahaya? Tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri. Fenomena 'Om Telolet Om' kembali merebak di berbagai daerah di tanah air, tak terkecuali di Tangerang. Di beberapa ruas jalan, anak-anak kerap menanti kedatangan bus yang membunyikan klakson telolet. Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya.
-
Bagaimana fenomena bus telolet mengganggu pengguna jalan lain? Dalam beberapa tayangan amatir yang diabadikan, terlihat anak-anak hingga orang dewasa berjalan dan berlari mengikuti bus yang membunyikan klakson. Bus juga tampak berjalan perlahan, diiringi warga yang merekam dan mendengar suara klakson nyaring. Sayangnya kondisi ini turut mengganggu kondisi lalu lintas dan pengguna jalan lainnya.
"Tidak ada. Dari hasil olah TKP, tidak ada bekas pengereman sama sekali," tegasnya, Selasa (17/5).
Latif juga mengatakan bus juga oleng. Ia menyebut, sopir justru sempat menyalip truk di depannya melalui jalur cepat di sekitar KM 711.
"Kalau oleng, tidak mengalami oleng. Pada saat dia mengendarai, dia sempat menyalip kendaraan truk yang di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM 711. Setelah itu dia kembali ke jalur lambat dia oleng ke kiri," tandasnya.
Urine Sopir Positif Sabu-Sabu
Polisi juga menemukan fakta jika hasil tes urine sopir maut itu mengandung zat narkotika jenis sabu-sabu. Atas temuan tersebut, polisi pun melakukan pendalaman berkoordinasi dengan Ditresnarkoba Polda Jatim.
"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini. Hasil tes urine sementara daripada pengemudi," jelasnya.
Diketahui, kecelakaan bus terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto, Senin (16/5) pagi. Akibatnya, 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya menderita luka berat.
Kronologi Kecelakaan
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu terjadi Senin (16/5) sekitar pukul 06.15 Wib. Kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah Bus Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW. Pengemudi bus diketahui bernama Ade Firmansyah.
Saat kecelakaan, bus membawa sekitar 31 penumpang. Bus diketahui berangkat dari Yogyakarta menuju Surabaya.
Bus melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat. Saat tiba di Km 712+200 /A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol sehingga terguling.