Polisi tangkap koki asal Malaysia peracik narkoba kemasan saset
"Biasanya, dijual ke diskotek, karaoke, dan tempat hiburan malam lainnya. Satu saset dijual Rp 2 juta," jelasnya.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang koki dari Malaysia berinisial SI. Ia ditangkap karena meracik ekstasi bubuk dengan cara diblender yang kemudian dikemas secara saset.
"Penggerebekannya di apartemen, bahan bakunya dikirim dari Tiongkok dan kami tangkap koki dari Malaysia yang meraciknya," kata Eko di kantor Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (31/8).
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Jenderal bintang satu ini pun menjelaskan, untuk bisa memakai barang haram itu cukup dilarutkan ke dalam air yang bisa langsung diminum. Untuk bahan bakunya sendiri diberi nama Happy Water yakni dengan kandungan metamfetamina, vitamin dan perasa stroberi.
"Biasanya, dijual ke diskotek, karaoke, dan tempat hiburan malam lainnya. Satu saset dijual Rp 2 juta," jelasnya.
Ia pun menyebut, barang haram ini efeknya bisa lebih keras dari ekstasi lainnya. Karena jika seseorang menggunakan barang haram tersebut bisa tahan untuk tidak tidur.
"Bisa sampai dua hari melek itu," sebutnya.
Dalam mengungkapkan kasus ini, pihaknya sangat bekerja keras. Karena Happy Water ini dikemas seperti obat sakit kepala dan dikemasnya pun terdapat tulisan teh.
"Makanya, kalau ada masyarakat yang menemukannya segera melapor. Karena ini penyebarannya door to door," ungkapnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap satu orang yang menjadi buron atau masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Pengirimnya warga Tiongkok, sekarang masih dikejar," pungkasnya.
Baca juga:
Hendak pesta sabu, empat orang diamankan di Langkat
Selain tes urine, polisi ambil sampel rambut dan darah Richard Muljadi
2 Pengedar narkoba jaringan napi Rutan Makassar dibekuk, 5 kg ganja diamankan
Rebut pistol polisi, pengedar 1 kg sabu tewas ditembak
BNN sita berbagai aset milik eks anggota DPRD Langkat