Polisi Tangkap Tiga Maling Spesialis Gembos Ban dan Begal di Samarinda
Kompol Yuliansyah menerangkan, aksi warga Samarinda, Kalimantan Timur itu sudah sangat meresahkan. Aksi ketiga pelakunya cukup terencana dengan baik. Mulai dari pemecah kaca mobil, penggembos ban mobil, hingga begal di jalanan.
Tiga komplotan spesialis pencurian modus gembos ban, pecah kaca, hingga begal, diringkus polisi. Sementara ini, tercatat mereka sudah beraksi 22 kali kejahatan, di berbagai ruas jalan di Samarinda.
Satu per satu pelaku adalah Putra (23), Mikel (25) dan Rian (41) dibekuk tim gabungan Reskrim Polsek Samarinda Kota, Polsek Samarinda Seberang, serta Polresta Samarinda, di dua kawasan berbeda.
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Bagaimana cara mencegah pencurian motor? Langkah-langkah tersebut diantaranya jangan memarkir sepeda motor di sembarang tempat, selalu parkir di tempat parkir resmi atau mudah terlihat dan terpantau kamera CCTV. Berikutnya, pastikan kendaraan anda sudah terkunci dengan aman di tempat parkir dan gunakan kunci ganda atau pengaman lainnya. Selain itu, ucap Kapolres Banjar, sebaiknya sepeda motor bisa dilengkapi atau dipasang alarm anti maling, dan apabila sepeda motor hilang segera laporkan ke Polsek atau Polres terdekat.
"Kenapa baru kami sampaikan hari ini, karena kami perlu waktu untuk mengumpulkan barang bukti yang berhasil kami dapatkan, seperti perhiasan hasil kejahatan," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah di kantornya, Senin (6/7).
Dia menerangkan, aksi warga Samarinda, Kalimantan Timur itu sudah sangat meresahkan. Aksi ketiga pelakunya cukup terencana dengan baik. Mulai dari pemecah kaca mobil, penggembos ban mobil, hingga begal di jalanan.
"Sampai kepada yang berperan sebagai eksekutor. Ada golok kami amankan, tapi belum digunakan saat beraksi," ujarnya.
Dari 22 lokasi kejadian, satu diantaranya adalah pencurian tas wanita di dalam mobil berisi perhiasan bermodus gembos ban, dengan kerugian sekitar Rp100 juta, Jumat (26/6) siang lalu di Jalan KH Ahmad Dahlan.
"Korban sudah diikuti setelah keluar dari ATM. Ban mobil yang sudah digembosi terus diikuti. Juga, jambret (begal), mereka memepet korban lalu merampas perhiasan korban," ungkap Yuliansyah.
Dia menambahkan, saat penangkapan pelaku di rumah kontrakan di Jalan M Said, ternyata korban mengaku sebagai pedagang di pasar malam. "Tetangga bilang, pelaku menggelar selamatan, setelah dagangan banyak terjual. Ternyata kan, bukan karena dagangan terjual, tapi berhasil berbuat kejahatan di jalanan," terang Yuliansyah.
Kasus itu sendiri, apabila tidak terungkap, pelaku berencana beraksi di banyak lokasi lainnya. Ketiganya kini meringkuk di sel penjara, dengan jeratan pasal 363 dan 365 KUHP tentang Pencurian.
"Kami perhatikan kronologi kejadian, dan cara bertindak, mereka yang jelas bukan pemain baru, semua terorganisir. Dua dari 3 pelaku ini residivis. Dan, masih ada 1 orang lagi masuk DPO (Daftar Pencarian Orang), karena sebagai perencana dan inisiator," tutup Yuliansyah.
(mdk/fik)