Polisi Tangkap Wasit Nurul, Kantongi Rp 45 Juta usai Menangkan Persibara
Kepada penyidik, Nurul mengaku sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk mengatur skor laga Persibara Banjarnegara melawan PS Pasuruan.
Tim Satgas Antimafia Bola kembali menangkap satu orang tersangka dalam skandal pengaturan skor. Kali ini, adalah seorang wasit pertandingan bernama Nurul Safarid yang ditangkap di Garut, Jawa Barat, Senin (7/1) kemarin.
"Nurul Safarid adalah sebagai Wasit pada saat pertandingan antara Persibara melawan PS Pasuruan," kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Selasa (8/1).
-
Kenapa Kepala BP2MI mendesak Kapolri untuk menangkap para mafia besar TPPO? Menurut Benny, proses hukum yang belum menyentuh para mafia besar menjadi pemicu kasus TPPO dengan berbagai modus terus memakan korban.
-
Bagaimana para mafia TPPO melakukan penipuan kepada calon pekerja? Para sindikat TPPO juga menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji tinggi, bahkan prosedur pemberangkatan dilakukan secara cepat, hingga menanggung seluruh biaya.
-
Bagaimana cara mafia hukum beroperasi? "Kalau ada kasus begini, nanti ada mafianya datang, 'tolong nih pakai Pasal sekian saja dakwannya, yang nangani nanti penyidiknya ini'," ujarnya. "Sudah dipesan lebih dulu nanti di kejaksaan diatur lagi, di pengadilan lagi, itulah yang kemudian disebut mafia hukum," tambahnya.
-
Apa modus yang dilakukan Angin Prayitno dalam kasus mafia pajak? Modusnya tak jauh berbeda dengan tiga mafia pajak lainnya. Angin disuap oleh para pengemplang pajak agar nilai perpajakannya dikurangi oleh Angin.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa itu shooting dalam sepak bola? Pengertian shooting dalam sepak bola adalah tindakan pemain untuk melepaskan tendangan ke arah gawang lawan dengan tujuan mencetak gol.
Kata Argo, penangkapan ini merupakan pengembangan dari keterangan Priyanto dan Dwi Irianto alias Mbah Putih. Dalam penangkapan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa foto bukti transfer Priyanto ke Nurul dan tangkapan layar percakapan antara Priyanto dan Nurul meminta nomor rekening.
"Alat bukti keterangan, foto bukti transfer, dan capture percakapan meminta nomor rekening," ujarnya.
"Tsk P memberikan uang kepada wasit ini sebesar Rp 45 juta dengan rincian Rp 30 juta langsung di Hotel Central secara tunai, Rp 10 juta secara tunai setelah pertandingan diserahkan oleh tsk DI di Hotel Central dan Rp 5 juta ditransfer oleh tsk P dari rek Mandiri atas nama Priyanto ke rek N di Bank Mandiri sehari setelah pertandingan," beber Argo.
Kepada penyidik, Nurul mengaku sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk mengatur skor laga Persibara Banjarnegara melawan PS Pasuruan.
Hadir dalam pertemuan itu mantan komisi wasit Priyanto, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Johar Lin Eng, anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, Anik Yuni Artika Sari, dua asisten wasit, cadangan wasit, serta pengamat pertandingan.
"Dalam pertemuan itu membahas pertandingan Persibara lawan PS Pasuruan agar perangkat pertandingan menguntungkan atau memenangkan Persibara. Hasil pertandingan persibara lawan PS Pasuruan 2-0 untuk kemenangan Persibara" pungkasnya.
Dengan ini, Nurul menjadi tersangka kelima yang ditangkap polisi atas laporan manajer Persibara Banjarnegara, Nurul Indaryani. Sebelum itu, polisi sudah menangkap dan menahan tersangka Johar Lin Eng, Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Baca juga:
Satgas Mafia Bola Usut Keterlibatan Vigit Waluyo Atur Skor Pertandingan
Dikunjungi Suporter Sepak Bola, Ma'ruf Sebut Mafia Pengaturan Skor Harus Diberantas
Satgas Anti Mafia Bola Panggil Bendahara PSSI Terkait Pengaturan Skor
Polri Perpanjang Masa Penahanan 4 Tersangka Kasus Pengaturan Skor Bola
Mafia Bola Pengaturan Skor Jadi Sorotan, Kemenpora Nilai Belum Perlu Bekukan PSSI
Pekan Depan, Polisi Akan Tetapkan Tersangka Baru Pengaturan Skor