Polisi tegaskan Bandung kacau karena kisruh angkutan online hoax
"Izin menyampaikan bahwa berita tersebut HOAX, HOAX dan HOAX terima kasih," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Beredar pesan berantai sejak Jumat (10/3) kemarin yang menyebut Kota Bandung bakal kacau. Hal itu dikarenakan, kisruh yang masih terjadi dengan keberadaan angkutan online.
Pesan melalui WhatsApp (WA) yang beredar terjadi satu hari pasca adanya aksi besar-besaran dari sopir angkot di beberapa kota di Indonesia yang menolak angkutan online. Tak kecuali Kota Bandung, yang berekses pada warganya yang menjadi korban perusakan mobil Avanza di Jalan BKR Kota Bandung, pada Kamis (9/3).
Avanza itu dirusak karena disangka angkutan online. Padahal mobil nopol pelat hitam itu tengah mengangkut satu keluarga.
Dalam pesan yang beredar itu disebutkan para pengemudi ojek online akan berkumpul di Bandung pada hari ini untuk meminta pertanggungjawaban rekan sejawatnya yang tewas, bahkan hilang karena dituding dilakukan kubu dari angkot gabungan.
Namun kabar tersebut dipastikan hoax. Hal ini dipastikan oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo.
"Izin menyampaikan bahwa berita tersebut HOAX, HOAX dan HOAX terima kasih," kata Hendro melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (11/3).
Berikut isi pesan hoax yang ramai beredar melalui WhatsApp:
"Besok Bandung kota di prediksi Bakal Kacau,,* Besok Di sinyalir ada Dua Kubu besar, 1. Demo lg besar"an,,,2.Ojek Online gabungan Mau Kumpul Minta Tggung jawab ke kubu Angkot Gabungan, Soalnya Di jl.bkr Grab ojek Di Tabrak Sngaja sampe Mati, Di buah batu grab Mati Jg Di Tabrak Angkot, Di karapitan Grab jg Di Gebukin Angkot, Ada jg ojek online Yg Hilang Ga ada kabar,, Trakhir Aktif Aplikasi di Area konflik karapitan jg,,! Info terkini, malam ini para Online lg kumpul di gedung sate,, Besok Bakal Datang Dari cimahi ojek Online skitar 1000 orang Dari jakarta 500 orang, Mau ke Bandung,, Blm dari Yg Lain,,,,, besok jgn main hp Di Motor atau di Pinggir jln,, takut Di kira Ojek online, Besok Udah Ga ada Tanya tanya lg,, Maen Sikat langsung!! Hatur Nuhun,,,
Info dari FKDM, mohon bantu diinfokan ke rekan2 agar tdk menjadi korban salah sasaran.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang terjadi pada kereta api dari Surabaya di Rancaekek, Bandung? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
Baca juga:
Grab imbau pengemudi untuk hindari area konflik di Tangerang
Brutalnya penolakan terhadap taksi online di Kota Kembang
Ribut angkot vs ojek online, Polri imbau jangan mudah terpancing
Dishub Jabar segera tindak angkutan online tak sesuai aturan
Ini penjelasan Organda soal video angkot tabrak ojek online