Polisi tetapkan empat tersangka lagi penipu CPNS
Proses penipuan terjadi dengan menggunakan kata-kata palsu, bujuk rayu dan keterangan palsu.
Polisi kembali menetapkan empat tersangka sindikat penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Saat ini, jumlah tersangka sudah delapan orang, sementara korbannya mencapai ribuan.
"Kasus yang sudah dilakukan sejak 2010 sampai 2015 ini terjadi proses penipuan dengan menggunakan kata-kata palsu, bujuk rayu, keterangan palsu, oleh sejumlah orang yang mana saat ini sudah diamankan delapan tersangka," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono di Mapolda Jabar, Sabtu (15/8).
Delapan tersangka itu terdiri tujuh pria yakni Asep Saful Fasih (50), Aminudin Achmadi (48), Deddy Sugandi (43), Maman Suryaman (54), Dede Kurnia (38), Jamil Nurudin dan Dede Mulyana, serta satu wanita yakni Heti Hermawati (55).
"Mereka saat ini semua ditahan di Mapolda Jabar," terang Pudjo yang didampingi Kasubdit II Ditreskrimum Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko.
Delapan tersangka ini memiliki peran masing-masing. Penipuan ini dikendalikan Maman Suryaman.
Adapun tiga tersangka lainnya merupakan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung. "Mereka ini yang memiliki akses sehingga melakukan demikian," ungkapnya.
Aksi penipuan CPNS ini terbongkar setelah korban yang jumlahnya ratusan datang ke kantor Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional III di Jalan Surapati, Bandung, Rabu (29/7) lalu.
Mereka hendak mengkonfirmasi surat keputusan (SK) yang mereka dapatkan dari para pelaku tersebut.
SK yang diperoleh dari pelaku penipuan itu menegaskan jika para korban telah diterima sebagai PNS. "Rata-rata korban merupakan CPNS bidan, guru yang sudah mengabdi di atas lima tahun. Mereka ingin masuk PNS tanpa tes," ucap Trunoyudo.
Namun mereka kecele. SK yang dikeluarkan bukanlah berasal dari BKN. Padahal duit yang digelontorkan mencapai berkisar Rp 45-150 juta. Pelaku dikenakan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan SMPN 5 Bandung menjadi penjara? Sekolah ini kemudian beralih fungsi setelah masuk kolonial Jepang. Tekanan yang kuat terhadap rakyat Indonesia dan penjajah Belanda, membuat bangsa Eropa kalah.Mereka banyak dipersekusi oleh tentara Jepang, termasuk dipenjarakan. Bangunan SMPN 5 ini menjadi salah satu lokasi penjara bagi bangsa Eropa Belanda yang terjebak di Indonesia.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Baca juga:
Dibatalkan pencalonannya, balonbup Muratara polisikan DPD Hanura
PNS kena gendam, uang Rp 77 juta dibawa kabur pelaku
Palsukan merek celana Cardinal, Muzainatun divonis 4 bulan dibui
Produk terkenal yang sering dipalsukan, warga sering tertipu
Penyanyi dangdut Ikke Putri laporkan putra Titiek Sandora