Polisi Tetapkan Pengemudi Speedboat Kecelakaan di Banyuasin Jadi DPO
Diketahui, speedboat berkapasitas 40 PK menabrak kapal tongkang batubara yang menyebabkan lima orang hilang di perairan Karang Agung, Banyuasin, Rabu (5/8) pagi. Speedboat itu berangkat dari Desa Tobo, Karang Agung, Banyuasin, menuju Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Enam penumpang selamat usai kejadian.
Polisi menetapkan Ook, pengemudi speedboat yang menabrak kapal tongkang batubara sebagai buronan dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sementara saat ini sudah tiga dari empat penumpang ditemukan.
Kasat Polair Polres Musi Banyuasin Iptu Susianto mengungkapkan, pengemudi speedboat tersebut diketahui selamat dalam insiden itu. Dia melompat ke sungai dan langsung melarikan diri.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
"Dia dikabarkan selamat, tapi langsung kabur setelah kejadian," ungkap Susianto, Kamis (6/8).
Dengan demikian, kata dia, Ook ditetapkan DPO dan proses hukumnya ditangani Polres Musi Banyuasin berdasarkan TKP. Pihaknya meminta kerjasama masyarakat dan keluarga untuk melapor jika mengetahui keberadaannya.
"Mudah-mudahan dia cepat ditangkap agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya.
Sementara korban tewas saat ini berjumlah tiga orang setelah satu korban lain baru ditemukan, yakni atas nama Cukup Triono (33). Korban mengapung dengan jarak 9 kilometer dari TKP.
"Tiga korban sudah ditemukan, tinggal satu korban lagi. Cukup Triono adalah suami korban Nia yang dini hari ditemukan," kata Kepala Kantor Basarnas Palembang Hery Marantika.
Dikatakannya, pencarian untuk sementara dihentikan karena terkendala cuaca. Penyisiran sungai dilanjutkan besok pagi dengan jarak lebih jauh dari TKP.
"Besok pagi kita lanjutkan, tim gabungan kesulitan mencari pada malam hari," pungkasnya.
Diketahui, speedboat berkapasitas 40 PK menabrak kapal tongkang batubara yang menyebabkan lima orang hilang di perairan Karang Agung, Banyuasin, Rabu (5/8) pagi. Speedboat itu berangkat dari Desa Tobo, Karang Agung, Banyuasin, menuju Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Enam penumpang selamat usai kejadian.
(mdk/gil)