Polri buru penyebar berita hoaks soal gempa & tsunami Sulteng
Dia mengharapkan dalam waktu dekat para pelaku segera tertangkap. Bahkan pengejaran masih dilakukan hingga saat ini.
Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan pihaknya telah mengidentifikasi pelaku penyebar berita bohong atau hoaks mengenai gempa-tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dia mengharapkan dalam waktu dekat para pelaku segera tertangkap. Bahkan pengejaran masih dilakukan hingga saat ini.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Kenapa BMKG memastikan bahwa berita tentang tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah hoaks? Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.Dia menyebut berita tersebut hanya isu dan membohongi masyarakat."Karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," ujarnya.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
"Kita sudah kejar yang di Majene, kita udah tahu identitasnya, moga-moga segera ketangkap," katanya di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Tak hanya itu, Setyo menyebut berdasarkan data yang ada, pelaku yang teridentifikasi sejumlah empat orang. "Empat orang teridentifikasi," jelasnya.
Sebelumnya, berbagai pihak tak bertanggungjawab memanfaatkan bencana untuk menyebarkan hoaks, termasuk yang terkait dengan gempa dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju, Sulawesi Tengah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sejak Sabtu (29/9), telah melakukan pemantauan atas konten negatif yang beredar di internet.
Dari hasil pemantauan itu, ditemukan dan dikenali konten yang berisi informasi hoaks. Berikut fakta sesungguhnya dari informasi yang beredar tersebut:
1. Hoaks Bendungan Bili-Bili di Kab. Gowa Retak
Faktanya, bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.
2. Hoaks Korban Musibah
Faktanya, foto yang digunakan tersebut adalah kejadian gempa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
3. Hoaks Walikota Palu Meninggal
Faktanya, Walikota Palu Hidayat tidak meninggal, dan kini turut melakukan tanggap darurat gempadi Palu.
Baca juga:
Sempat kabur saat gempa, 512 napi kembali ke lapas di Sulteng
Ketum PPP sarankan sistem birokrasi diperlonggar dalam penanganan bencana
Asal tertib, Pilot Hercules jamin semua korban gempa Sulteng bisa dievakuasi
Saat warga Palu berebut ambil BBM di SPBU rusak
Singapura siapkan dana awal bantuan sebesar Rp 1,5 miliar buat korban gempa Palu
4 Ide tim Prabowo untuk penanganan gempa