Polri dalami kronologi sebenarnya kasus Briptu Ridho dan kader Gerindra
Polri dalami kronologi sebenarnya kasus Briptu Ridho dan kader Gerindra. Kepolisian masih mendalami kasus perkelahian anggota Brimob Briptu Achmad Ridho dengan kader Gerindra, Fernando Wowor di lapangan parkir tempat hiburan malam LIPSS club, Bogor, Jawa Barat. Atas perkelahian ini, Fernando tewas dengan luka tembak.
Kepolisian masih mendalami kasus perkelahian anggota Brimob Briptu Achmad Ridho dengan kader Gerindra, Fernando Wowor di lapangan parkir tempat hiburan malam LIPSS club, Bogor, Jawa Barat. Atas perkelahian ini, Fernando tewas dengan luka tembak, sementara Ridho dirawat intensif di rumah sakit.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya masih fokus dari sisi kronologi.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Di mana letak Gereja Bintaran? Pada zaman kolonial, gereja itu dibangun di tengah permukiman orang-orang Eropa.
-
Dimana lokasi bekas gerbang Amsterdam di Jakarta sekarang? Saat ini, lokasi bekas gerbang diketahui berada di simpang Jalan Cengkeh, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
-
Kapan Prabowo dan Gibran akan berkampanye di Jakarta? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC) Sedangkan Gibran bakal kampanye di Jakarta.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
"Kita melihat kronologi yang sejelas jelasnya bukan kronologi versi A dan versi B. Sehingga nanti bisa jelas siapa, berbuat apa, siapa bertanggung jawab, siapa yang memulai atau memicu itu harus dilihat dulu. Saya tidak mengatakan si A dan si B. Tapi secara umum saya katakan polisi menyidik lihat kronologi dulu, prosedurnya seperti itu," Kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/1).
Setyo belum menjelaskan rinci apakah seorang anggota dapat menggunakan senjata saat situasinya mengancam dirinya atau tidak. Sebab, hal itu masuk ranah penyidikan nanti.
"Itu kewenangan penyidik apalagi subtansinya saya tidak akan sampaikan. Tapi ingin saya sampaikan sementara sedang diproses kasus posisinya seperti apa. Saksi semua diminta keterangan, si A, B dan C ngeliat ini. Karena malam itu banyak orang," tuturnya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah di malam berdarah itu Briptu Ridho pergi ke klub malam bersama calon istrinya. "Nah ini masih simpang siur. Ada yang bilang begitu. Ada yang mengatakan calon istrinya naik mobil sendiri. Dia bonceng sama adiknya," terang Setyo.
Tambah Setyo, pihaknya juga belum mengetahui tujuan korban mampir ke tempat hiburan malam itu. Sampai saat ini pun kasus tersebut masih ditangani oleh Polres Bogor.
"Sementara masih di Bogor, saya belum tahu apa sudah diambil oleh Polda (Metro Jaya) atau tetap Bogor," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Fernando Alan Josua Wowor bersama dua temannya terlibat cekcok dengan Briptu Achmad di lapangan parkir LIPSS Club, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari lalu. Akibat perkelahian tersebut, Achmad mengeluarkan pistolnya dan langsung menembakkannya ke arah Fernando.
Mengetahui hal tersebut, teman-teman Fernando langsung mengeroyok Achmad. Fernando yang juga kader Gerindra itu pun terkapar dan sempat dilarikan ke rumah sakit Vania untuk mendapatkan perawatan. Sayangnya, nyawa Fernando tak tertolong setelah tiba dilokasi.
Baca juga:
Polda Jabar bentuk tim khusus dalam kasus kader Gerindra ditembak Brimob
Suasana Lips Club Bogor sebelum insiden tertembaknya kader Gerindra Fernando Wowor
Tewas tertembak Brimob, ini sosok kader Gerindra yang miliki hobi olahraga
Brimob yang tembak kader Gerindra ditangani beberapa dokter spesialis
Prabowo minta kader pantau perkembangan kasus kematian Fernando
Perang Bintang di Pilgub Jabar hanya guyonan
Sudrajat-Syaikhu: Jangan asal populer, elektabilitas bukan segalanya