Polri sebut uang suap buat AKBP Brotoseno berasal dari DI
DI kerap bepergian ke luar negeri untuk berobat. Sehingga, dengan memberikan uang tersebut, penyidik diminta bisa memperlambat proses pemeriksaan terhadap DI.
Dua perwira menengah (Pamen) di Bareskrim Polri yakni AKBP Brotoseno dan berinisial D ditangkap Divisi Profesi dan Pengawasan (Propam). Keduanya ditangkap diduga menerima suap dari salah satu pengacara berinisial HR yang menangani kasus dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.
"Diperiksa oleh tim saber (sapu bersih pungli) dan mengakui dia telah menerima sejumlah uang yang merupakan suap dari saudara HR," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/11).
Namun, dari kesaksian kedua Pamen itu asal muasal uang ternyata dari salah seorang berinisial DI. DI diduga kuat ikut terlibat dalam kasus dugaan rasuah yang tengah disidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
"Jadi seseorang yang mengaku pengacara itu yang berikan sejumlah uang untuk apa? Untuk memudahkan pemeriksaan terhadap saudara DI," ucap dia.
Sebab, DI kerap bepergian ke luar negeri untuk berobat. Sehingga, dengan memberikan uang tersebut, penyidik diminta bisa memperlambat proses pemeriksaan terhadap DI.
"Memudahkan seperti apa? Seperti yang bersangkutan DI itu sering keluar negeri baik urusan bisnis maupun urusan berobat sehingga penyidik diminta jangan terlalu cepat memanggil atau memeriksanya jadi agak diperlambat saja," ujar Rikwanto.
"Dari situ, seorang pengacara inisial HR berikan sejumlah uang kepada penyidik yaitu saudara D dan BR," timpalnya.
Kendati begitu, Rikwanto belum bisa memastikan uang yang diberikan oleh DI melalui HR itu untuk menghentikan atau memperlambat penyidikan kasus rasuah itu. Saat ini, petugas masih terus mendalami untuk mengungkap hal tersebut.
"Kemudian didalami apakah ada akibat dari perbuatan tersebut untuk memperpendek kasusnya atau untuk menghilangkan kasusnya ini masih didalami," pungkas dia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Baca juga:
Polisi kena OTT Rp 3 miliar adalah AKBP Brotoseno, eks penyidik KPK
Kena OTT Rp 3 miliar, AKBP Brotoseno diperiksa Propam
Irwasum Polri: AKBP Brotoseno diduga terkait kasus suap Rp 3 M
Politikus PDIP sebut AKBP Brotoseno layak dipecat
Cerita eks penyidik KPK kekasih Angelina Sondakh kena OTT Rp 3 M
Tak cuma AKBP Brotoseno, Propam Polri juga tangkap perwira inisial D