Posyandu di Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kesehatan Remaja
Selama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Selama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Posyandu di Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kesehatan Remaja
Kini Posyandu di Banyuwangi dilengkapi layanan untuk remaja, sehingga kini melayani semua usia. Program tersebut dikenal dengan "Posyandu Terintegrasi". Bupati Ipuk Fiestiandani meluncurkan secara resmi di Pendopo Sabha Swagata, Selasa (29/8).
"Sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah posyandu. Namun, dengan direamikan ini, semua posyandu harus melakukan layanan ini. Sekali buka di satu lokasi, Posyandu bisa melayani semua usia, sehingga lebih terintegrasi,” ujar Ipuk.
“Ini adalah bagian dari upaya menyukseskan program kesehatan nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Posyandu Terintegrasi adalah program pelayanan kesehatan seluruh siklus hidup. Terdiri atas empat kategori yakni ibu hamil dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; serta usia produktif dan usia lanjut.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
-
Bagaimana Banyuwangi menggunakan insentif yang diterima? Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,” jelas Ipuk.
“Jadi sekarang Posyandu juga melayani kesehatan remaja dan usia produktif. Karena dua kategori usia ini juga penting untuk dijaga kesehatannya,” ujar Ipuk.
Kenapa remaja, lanjut Ipuk, karena remaja cenderung punya kebiasaan makan yang kurang baik yang bisa menyebabkan malnutrisi, yang bisa berpengaruh pada konsentrasi belajar hingga menyebabkan stunting.
“Sementara untuk usia produktif, layanan yang diberikan di Posyandu berupa pemeriksaan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gula darah. Sebab dua penyakit tersebut merupakan awal dari munculnya penyakit-penyakit lain yang lebih berat. Ini yang ingin kita cegah dengan pemeriksaan dan edukasi baik remaja dan usia produktif yang datang ke Posyandu,” terang Ipuk.
Ditambahkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat, menerangkan Posyandu Terintegrasi akan dilaksanakan oleh 2.310 Posyandu se Banyuwangi. Program ini melibatkan 13 ribu kader yang telah dibekali dengan 25 kompetensi dasar berdasarkan empat kategori siklus kehidupan.
Misalnya untuk kompetensi pelayanan tentang ibu hamil dan menyusui, para kader diajarkan memantau status gizi dan tekanan darah, dan masih banyak lainnya. Kompetensi terkait bayi dan balita di antaranya edukasi ASI eksklusif, MP ASI, melakukan penimbangan, pengukuran dan tinggi badan.
“Berikutnya kompetensi terkait usia sekolah dan remaja meliputi edukasi Isi Piringku yaitu kompisisi makanan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari, agar terpenuhi nutrisi harian," kata Amir.
"Selain itu juga edukasi pencegahan anemia bagi remaja putri, hingga edukasi bahaya merokok dan obat-obatan terlarang,” tambah Amir.
Sementara kompetensi terkait usia produktif dan lansia, yakni melakukan skrining hipertensi dan diabetes, skrinig TBC dan kepatuhan pengobatannya, edukasi KB, hingga skrining lanjut usia.
“Dengan bekal kompetensi tersebut, para kader diharapkan mampu melakukan pelayanan secara optimal kepada semua siklus hidup yang datang ke Posyandu,” jelas Amir.