Potongan Kaki Manusia Ditemukan di Setu Pengarengan Depok
Potongan kaki manusia ditemukan di area Setu Pengarengan, Jalan Juanda, Sukmajaya, Kota Depok. Potongan kaki itu mengambang di dekat gorong-gorong air. Penemuan potongan kaki itu pertama kali ditemukan petugas kebersihan yang sedang membersihkan sampah di setu.
Potongan kaki manusia ditemukan di area Setu Pengarengan, Jalan Juanda, Sukmajaya, Kota Depok. Potongan kaki itu mengambang di dekat gorong-gorong air. Penemuan potongan kaki itu pertama kali ditemukan petugas kebersihan yang sedang membersihkan sampah di setu.
"Kakinya mengambang lalu diangkat pakai keranjang," kata Iwan, salah satu petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Depok, Selasa (9/6).
-
Dimana letak petilasan Dewi Maya Maya di Sumedang? Keberadaan petilasan sendiri bisa dilihat secara jelas saat melintasi kawasan Kampung Karamat. Posisinya persis berada di tengah jalan penghubung Cisitu dengan Waduk Jatigede, dan dipasangi pagar di sekelilingnya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Apa daya tarik utama Taman Wiladatika di Depok? Sebagai area untuk kegiatan wisata, taman ini terbilang nyaman karena kondisinya teduh dan cukup bersih dari sampah. Anggota keluarga dan anak-anak dijamin betah berekreasi ke sana.Daya tarik lainnya adalah adanya kolam renang yang cukup luas di lokasi, dan bisa digunakan oleh pengunjung dari segala usia.
-
Apa yang dilakukan Mangkunegara X di Pasar Depok? Saat bertemu pedagang, ia banyak mendengarkan cerita dan pengalaman para pedagang selama berjualan di pasar tersebut.
-
Apa saja ragam destinasi wisata yang ditawarkan di Depok? Dari keindahan alam hingga keunikan yang khas, Depok menawarkan pengalaman seru bagi setiap wisatawan.
Diduga potongan kaki itu adalah milik wanita. Hal itu diyakini dari bentuk fisik kaki tersebut. "Bedalah, kelihatan kalau kaki wanita. Kata temen saya ada kuteknya, kaki wanita," ungkapnya.
Dia menuturkan jari wanita itu memakai kuteks warna ungu. Panjang kaki yang ditemukan sepanjang 20 sentimeter. Diperkirakan kaki itu sudah tiga hari karena sudah bengkak dan pucat.
"Dari kuteknya ya, warna ungu. Itu kaki kiri. Kurang lebih 20 cm, dari betis ke bawah. Kayaknya 3 hari ya, soalnya udah putih dan bengkak," ucapnya.
Potongan kaki itu ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu salah satu petugas sedang membersihkan sampah di setu.
"Lagi ngeruk sampah, itu pake tangan ngangkatnya. Jadi kaya pake keranjang di bawah, terus diangkat pake tangan. Jadi dipegamg langsung dan ternyata kaki,” tuturnya.
Belakangan ini tidak ada hal yang mencurigakan. Karena situasi di sekitar setu memang sepi. " Tidak ada ya karena kan sepi disini,” tukasnya.
Diduga potongan kaki itu dibuang dari atas jalan tol. Karena diatas setu itu terdapat Tol Cinere-Jagorawi. "Bisa macam-macam ya, bisa juga dari jalan tol dilempar kan atau dari yg lain" ucapnya.
Kasubag Humas Polrestro Depok AKP Elly Padiansari mengatakan, temuan tersebut sudah ditindaklanjuti penyidik. "Iya saat di TKP terlihat potongan kaki kiri manusia yang sudah busuk dan daging tidak utuh (kaki dari betis ke bawah)," katanya.
Potongan kaki itu pun sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna dilakukan autopsi. Kasusnya dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Barang bukti kaki manusia sebelah kiri kemudian di bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati oleh Palang Hitam," tutupnya.
Baca juga:
Kasus Jenazah Dicor di Musala: Anak Ngotot Tidak Membunuh Bapaknya, Ibu Minta Bebas
Kasus Jenazah Dicor di Musala: Ibu Dituntut 10 Tahun, Anak 20 Tahun
Hendak Mandi di Sungai, Wartoyo Tewas Diserang Babi Hutan
WN Australia Sempat Sesak Nafas dan Meninggal Dunia di Kamar Indekosnya
Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Kali Pesanggrahan Sawangan Depok
Penambang Belerang Ditemukan Tewas, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Gunung Ijen