Potret Kepala BPIP Kirab Alit dan Jamasan Pusaka di Sumedang
Berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, pameran seni, dan bazar makanan, turut memeriahkan suasana.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi menghadiri Kirab Alit dan Jamasan Pusaka Keraton Sumedang Larang (KSL) di Alun-Alun Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis, 5 September 2024.
Berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan tari tradisional, pameran seni, dan bazar makanan, turut memeriahkan suasana dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
- Potret Kemeriahan Sebar Apem di Klaten Dihadiri Menteri Jokowi, Hormati Keragaman Tradisi dan Budaya
- Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
- Potret Jalan Kampung Bersih dan Mulus, Setiap Jumat Selalu Dipel
- Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
"Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar peringatan kelahiran seorang nabi besar, melainkan menjadi sebuah kesempatan bagi umat Islam untuk mengambil pelajaran dari kehidupan beliau yang penuh kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama," ujar Kepala BPIP, Prof. Yudian.
Pusaka-pusaka yang dikirabkan juga diiringi tabuhan gamelan serta doa-doa, mengelilingi Alun-Alun Sumedang.
"BPIP menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya Kirab Alit dan Jamasan Pusaka yang berjalan dengan lancar dan khidmat," ucap Prof. Yudian.
Tujuan Kirab Alit
Sri Radya Keraton Sumedang Larang, H.R.I. Lukman Soemadisoeria, menyampaikan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya Sumedang.
"Tradisi kirab dan jamasan yang kita laksanakan ini bukan sekadar ritual seremonial. Ini adalah upaya kita untuk menghubungkan generasi sekarang dengan kebesaran masa lalu,â kata Sri Radya.
âKita berharap, melalui acara ini, para generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya Sumedang, sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi ini di masa depan," tambah Sri Radya.
Menurut Sri, pusaka-pusaka ini adalah saksi bisu dari perjalanan sejarah Sumedang, yang mencerminkan keteguhan, keberanian, dan kebijaksanaan para pemimpin kita di masa lalu.
Dia mengajak semua pihak bersinergi menjaga dan melestarikan warisan budaya. âSerta menjadikannya sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan kita sehari-hari," kata Sri Radya.
- Operasi Sikat Jaya, 341 Orang Terlibat Kasus Kriminal Dalan Kurun Waktu 15 Hari
- Cara Efektif Menemukan dan Menggunakan SPBU Layanan Mandiri
- Panduan Lengkap Memilih Bahan Bakar Berdasarkan Bilangan Oktan
- Sowan ke 'Dedengkot Betawi' Babe Nuri, Pramono Beberkan Program Kesejahteraan bagi Warga Jakarta
- Inspirasi Sistem Parkir Inovatif dari Negara-negara Maju
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi Tak Mau Buru-Buru soal Pindah ke IKN "Pindahan Rumah Ruwetnya Saja Kayak Gitu"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024