PPATK cium teroris dapat kucuran dana dari negara konflik
Modusnya, dana itu ditransfer lewat perusahaan, bukan orang per orang seperti dulu.
Dalam tiga tahun terakhir, rekening para terduga teroris tak lepas dari pantauan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK mengendus ada modus yang berbeda dalam aliran uang ke para pelaku teror.
"Jumlah uang yang masuk bervariasi tapi sekarang mulai menggunakan perusahaan tadinya orang ke orang transfer, sekarang dalam 2 tahun terakhir menyamarkan kegiatan dalam bentuk perusahaan tapi saya enggak bisa sebut," ungkap Wakil Ketua PPATK Agus Santoso di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (11/9).
Dana-dana tersebut masuk ke rekening terduga teroris dari banyak jalur salah satunya dikirim dari negara-negara berkonflik. "Kami melihat ada dana asing dan dari daerah konflik yang masuk yang diduga orang tersebut adalah teroris," sambung dia.
Dari 1.267 orang terduga teroris yang masuk ke data Dewan Keamanan PBB, 17 di antaranya adalah warga Indonesia. Dari 17 orang tersebut, rekening milik 3 orang telah dibekukan.