Prarekonstruksi, Begini Kesadisan HS Habisi Satu Keluarga di Bekasi
Emosi HS tersulut saat disebut 'Sampah' oleh korban Diperum Nainggolan, satu keluarga di Bekasi dibunuh.
Polda Metro Jaya menggelar prarekontruksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak empat orang yang menjadi korban kekejian HS yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9) dan Arya (7).
Pelaku HS menjalani 35 adegan yang dipimpin Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvin. Pada adegan pertama HS terlebih tiba di rumah korban sekitar pukul 21.00. Setibanya di rumah, HS bersama Diperum dan Maya langsung mengobrol di ruang tamu.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
Saat diadegan keenam, HS merasa sakit hati dengan omongan Diperum karena ia dipersilakan untuk menginap di rumahnya. Namun, tidur di halaman belakang rumah korban.
"Pada saat mengobrol, tersangka HS mendengar kata-kata yang tidak enak didengar yaitu nginep atau enggak kamu, kalau kamu nginep nanti enggak enak sama abang kita Douglas. Diperum berkata ke HS dengan bahasa batak yang artinya kamu tidur di belakang saja kayak sampah kamu," kata Malvin di gedung mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/11).
Mendengar perkataan itu, emosi HS langsung tersulut. Ia langsung beranjak pergi ke dapur untuk mengambil linggis yang pernah dilihatnya di dapur di bawah westafel.
Ketika HS mengambil linggis dari dapur, korban Maya dalam kondisi sedang tertidur lelap dengan posisi badan lurus dan kepala miring. Sedangkan, Diperum menonton TV sambil tidur persis di sebelah Maya dengan posisi saling berlawanan.
"HS memukul keras sebanyak satu kali kepala bagian atas Diperum dengan linggis sehingga Diperum pingsan atau tidak bergerak. Korban Maya boru sempat terbangun daei tidur dan langsung tersangka HS mukul kepalanya satu kali," ujarnya.
Karena mengetahui Maya masih sadar, HS langsung melayangkan linggis itu sebanyak dua kali lagi ke kepala Maya hingga terjatuh lagi dan tak sadarkan diri. Setelah keduanya sudah terlihat pingsan, HS pun kembali memukul Diperum sebanyak dua kali.
"Setelah itu tersangka HS menusuk leher Diperum Nainggolan dengan menggunakan bagian linggis yang tajam sebanyak tiga kali sehingga menyebabkan darah keluar sangat banyak dari bagian leher korban Diperum Nainggolan bahkan HS juga menusuk leher Maya sebanyak tiga kali," jelasnya.
Mengetahui kedua korban tak bernyawa, HS langsung menutupi wajah korban dengan bantal yang ada di atas sofa. Lalu, HS meletakkan linggis yang berlumur darah itu di sebelah kaki Maya. Usai meletakkan linggis, HS langsung duduk di sofa panjang sambil memandangi korban kenapa ia melakukan perbuatan itu.
Tak lama berselang, kedua anak korban Sarah dan Arya pun terbangun dan langsung keluar dari kamarnya. Dan saat itu, Sarah bertanya kepada HS ada apa dengan ibunya. HS pun menjawab ibunya sedang sakit dan kembali menyuruh keduanya masuk ke kamar.
"HS masuk kamar korban Sarah duduk menyuruh mereka tidur dan keduanya menuruti perintah HS. HS trdiam di antara korban Sarah dan Arya. HS mencekik Sarah dengan kedua tangan HS sampai Sarah enggak bernyawa dan tewas. Tutup pakai selimut, setelah itu dicekik," ucapnya.
"HS terdiam lagi dan tidak lama kemudian HS cekik Arya dengan kedua tangannya dan memastikan Arya tidak bernapas," tambahnya.
Melihat keduanya tak bernapas, HS kembali keluar dari kamar dan kembali duduk di sofa panjang depan TV. Tak lama berselang, HS pergi ke kamar Diperum dan menuju laci untuk mengambil uang Rp 2 juta, empat handphone merk Samsung dan satu kunci mobil yang langsung dimasukkan ke dalam tas selempang warna biru dongker yang ia bawa.
"HS dari kamar korban menuju ke kamar ambil linggis pakai tangan kanan, kemudian di lap dengan kasur busa yang ada di depan TV. Tujuannya menghilangkan darahnya. HS bawa barang milik korban ke luar rumah dan meninggalkan korban," tuturnya.
HS pun langsung bergegas pergi meninggalkan lokasi melalui pintu samping rumah korban dan menuju ke parkiran mobil yang dekat dengan rumah kakak korban yakni Douglas. Saat itu ada dua mobil yakni mobil box dan juga mobil merk Nissan.
"Tersangka HS membuka pintu bagian kiri tengah milik korban dan memasukkan linggis ke bagian bawah kursinya dan barang-barang di tas selempang di jok mobil bagian tengah. Buka pintu garasi, kemudian ke mobil dan menyalakan mobil langsung ke luar," katanya.
Baca juga:
Polisi Kesulitan Cari Linggis yang Dipakai Membunuh Satu Keluarga Di Bekasi
Siang Ini, Polisi Gelar Prarekontruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Haris Simamora, Pembunuh Sekeluarga di Bekasi akan Diperiksa Kejiwaan
Polisi Sulit Temukan Linggis Pembunuh Satu Keluarga di Kalimalang, Ini Sebabnya
Penyelam Masih Cari Linggis 80 Cm Dipakai Bunuh Keluarga Gaban Nainggolan
Cari Linggis Dipakai Bunuh 1 Keluarga di Bekasi, 6 Penyelam Sisir Sungai Kalimalang