Prediksi Masih Pandemi, Pemkab Bogor Tambah Rp105 Miliar Belanja Tak Terduga 2022
Pemerintah Kabupaten Bogor berencana menganggarkan alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp105 miliar untuk 2022, sebagai langkah awal, jika pandemi Covid-19 masih terjadi.
Pemerintah Kabupaten Bogor berencana menganggarkan alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp105 miliar untuk 2022, sebagai langkah awal, jika pandemi Covid-19 masih terjadi.
"Ya mudah-mudah pandemi berakhir. Jadi BTT bisa kita alokasikan untuk sektor lain. Seperti pemulihan ekonomi," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Rabu (1/9).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Alokasi BTT tersebut telah tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022. Menurut Iwan, alokasi BTT tahun 2022, naik 5 persen dibanding BTT tahun 2021.
Selain itu, Pemkab Bogor pun mengusulkan kepada Badan Anggaran DPRD, mengenai alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi sekitar Rp520 miliar atau 7,55 persen dari alokasi belanja daerah.
"Untuk sektor pemulihan ekonomi sebesar Rp520 miliar atau 7,55 persen dari APBD," lanjut Iwan.
Dia menjelaskan, dari alokasi anggaran pemulihan ekonomi tersebut, sekitar Rp392 miliar di antaranya tercantum dalam program Satu Miliar Satu Desa (Samisade). Di samping keperluan sarana prasarana, fasilitas perizinan usaha mikro, hingga penyediaan sarana distribusi perdagangan.
Secara keseluruhan, pada nota kesepakatan KUA-PPAS tahun 2022 ditetapkan bahwa anggaran belanja Kabupaten Bogor sekitar Rp6,9 triliun. Selain untuk sektor pemulihan ekonomi, rincian lainnya yaitu untuk belanja operasional dan modal Rp5,8 triliun.
Kemudian, belanja sektor pendidikan senilai Rp1,2 triliun untuk ruang kelas baru, rehabilitasi kelas, intensif guru non-PNS dan intensif guru Pendidikan Usia Dini (PAUD).
Lalu, belanja untuk sektor kesehatan senilai Rp1,4 triliun untuk insentif tenaga kesehatan, penanganan COVID-19, alat-alat kedokteran, pembangunan gedung RSUD Bogor Utara, rehabilitasi, serta operasional Puskesmas dan rumah sakit.
Belanja jaring pengaman sosial senilai Rp49 miliar yang dialokasikan untuk program Beasiswa Pancakarsa, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), bedah kampung, serta Beasiswa Program Keluarga Harapan (PKH).
Baca juga:
Kemendagri Apresiasi Realisasi APBD 2021 di Sejumlah Pemda
Defisit Rp763 Miliar, Pemkab Bogor Pesimis Hadapi Tahun 2022
Mendagri: Banyak Daerah Belum Alokasikan Anggaran Pendidikan 20% dan Kesehatan 10%
Mendagri Sentil Pemda: Anggaran Aparatur Lebih Besar Ketimbang Buat Rakyat
Mendagri Terbitkan SE Soal Kebijakan Penyusunan APBD 2022
Ridwan Kamil Sampaikan Program Prioritas tahun 2022 dengan APBD Rp41 Triliun