Prediksi Peta Kekuatan PKS Usai Munculnya Nama Kaesang di Bursa Wali Kota Depok
Warga Kota Depok akan kembali memilih wali kota dan wakil wali kota pada Pemilu 2024. Meski Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono baru dilantik pada tahun 2021, namun masa jabatan keduanya dipotong dua tahun dan bakal berakhir di tahun 2024 karena Pemilu serentak.
Warga Kota Depok akan kembali memilih wali kota dan wakil wali kota pada Pemilu 2024. Meski Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono baru dilantik pada tahun 2021, namun masa jabatan keduanya dipotong dua tahun dan bakal berakhir di tahun 2024 karena Pemilu serentak.
Dalam beberapa kali Pilkada Depok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu menang. Dominasi PKS belum terkalahkan hingga saat ini. Pilkada Depok 2024 dianggap bakal lebih kompetitif dengan munculnya sejumlah nama baru, termasuk anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Akademisi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Moeloek membeberkan prediksi peta politik PKS di Depok. Secara teori Pemilu, setiap pemilih memiliki satu hak suara. Artinya bisa dihitung siapa yang memilih calon yang diusung PKS.
"Hitung yang milih calon PKS berapa persen suaranya, di mana, siapa dan calon seperti apa yang masyarakat memilih itu, yang kemarin Idris lah kira-kira, kita petakan, idris itu yang milih siapa," kata Hamdi, Jumat (2/6).
Dari jumlah penduduk Depok yang lebih dari dua juta jiwa, tidak semuanya pendukung PKS. Bisa dihitung dari kursi PKS yang didapat di parlemen Depok.
"Coba dihitung berapa dia (PKS) dapat kursi di DPRD. Misalkan 20 persen, berarti masih ada yang bisa dimainkan," bebernya.
Yang juga bisa dilakukan adalah hanya ada dua pasangan yang maju di Pilkada nanti. Sehingga dukungan suara tidak pecah. Diasumsikan massa fanatik pendukung PKS adalah 24 persen maka itu jangan dijadikan basis. Artinya masih ada suara lain di luar PKS yang bisa diolah untuk menambah suara.
"Anggaplah 24 itu tidak akan dapat, sudah itu massa fanatiknya PKS, forget it, karena masih punya ruang sekian, itu kan besar. Sekarang kalau dua pasang, 50 persen tambah 1, kalau tiga pasang simple majority kalau di Pilkada boleh 30 sekian," ujarnya.
Namun kalau ada tiga calon, Kaesang harus berpikir apakah bisa melampaui suara 35 persen. Dengan hitungan yang cermat maka untuk mengalahkan PKS di Depok bisa dimungkinkan.
"Kalau ada tiga calon, Kaesang sudah harus berpikir, tiga calon saya dapat 35 persen enggak. Nah, kalau tiga calon maka PKS akan lebih percaya diri jika tiga pasang, dia cuma nambahin 10 persennya lagi, dia sudah dapat 24, tambah 10 persen lagi dari luar. Berhitung saja dengan cermat, karena sebenarnya kalau kita mau serius memenangkan Pilkada itu jauh lebih mudah," pungkasnya.
(mdk/cob)