Presiden minta barang penyelundupan tak dimusnahkan tapi dilelang
"Dengan demikian ada manfaatnya bagi masyarakat."
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada menteri kabinet kerja soal hasil selundupan tidak perlu dimusnahkan seluruhnya melainkan dilelang agar memberikan manfaat kepada rakyat. Arahan ini kemudian disepakati.
"Presiden Jokowi telah menyepakati bahwa hasil selundupan selama ini yang dimusnahkan walaupun dalam Peraturan Perundang-Undangan memungkinkan untuk dilakukan dilelang," ujar Sekretaris Kabinet, Pramono Anung saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (29/6).
Pramono mengambil salah satu contoh kasus yang saat ini ditangani bea cukai. Bea cukai menyita tujuh kontainer berisi daging. Tujuh kontainer daging ini nantinya dilelang, misalnya Bulog yang menjadi pemenang lelang maka hasilnya akan dioperasikan ke pasar.
"Dengan demikian ada manfaatnya bagi masyarakat," sambung politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Pramono menjelaskan, penyebab terjadinya penyelundupan yaitu perbedaan tarif, adanya peraturan perundang-undangan mengenai rezim bebas devisa dan Undang-Undang luar negeri yang mengizinkan transaksi tidak mengenakan surat hutang (letter of credit).
"Maka dengan demikian Presiden telah meminta kepada jajaran kementrian terkait untuk melakukan pembenahan, dalam hal ini termasuk kalau diperlukan merubah aturan Perundang undangan sehingga para penyelundup tidak serta merta bebas dengan mudah mengeluarkan uangnya dari republik ini," jelas Pramono.
Selain itu, Presiden meminta kepada Menteri Luar Negeri, Retno LP Mursadi untuk berbicara dengan otoritas negara tetangga yang menjadi tempat transit sebelum masuk ke Indonesia. Menlu harus menyampaikan persoalan penyelundupan sekaligus menyampaikan nota keberatan dari Pemerintah RI.
-
Kenapa Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Apa yang membuat Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto sempat bekukan Ditjen Bea Cukai pada masanya akibat maraknya pungli.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto membekukan Ditjen Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP. Instruksi itu menyebabkan sebagian wewenang Bea dan Cukai dialihkan ke PT Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Societe Generale de Surveillance (SGS).
-
Apa yang terjadi pada Bupati Bengkulu Utara saat kunjungan Presiden Jokowi? Viral di media sosial sosok Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian yang ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang di tengah rombongan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Jumat (21/7).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga:
Presiden minta kawasan rawan penyelundupan diawasi ketat
Bea Cukai musnahkan barang ilegal & selundupan bernilai miliaran
Dirjen Bea Cukai: Indonesia masih darurat narkoba
Bawa Rp 100 juta keluar atau masuk Indonesia bisa kena denda 10%
Bea Cukai memusnahkan ratusan ribu miras dan barang ilegal