Presiden & Wakil Terpilih Dilantik, Kegaduhan Politik Harusnya Sudah Berakhir
Rakyat sudah menentukan pimpinan Negara Indonesia selama lima tahun ke depan melalui proses pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-Ma'ruf Amin akan digelar 20 Oktober mendatang. Dengan demikian, kegaduhan politik seharusnya sudah berakhir.
Demikian diungkapkan Staff Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang menunjuk Wapres Ma'ruf sebagai Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
Menurutnya, pelantikan presiden-wakil presiden yang akan dilangsungkan pada Minggu (20/10) itu harus disambut dalam suasana riang gembira.
"Pelantikan presiden harus disambut gembira. Kegaduhan politik seharusnya berakhir," kata Antonius di Jakarta, Selasa (15/10).
Dia menilai aksi unjuk rasa rawan disusupi kaum radikalisme, pemilik agenda lainnya, hingga yang antipancasila dan serangkaian upaya melengserkan atau menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Maruf Amin merupakan bentuk tindakan yang melukai hati rakyat.
Sebab, kata dia, rakyat sudah menentukan pimpinan Negara Indonesia selama lima tahun ke depan melalui proses pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Jadi orang melawan suara rakyat, melawan demokrasi. Dan tidak boleh atas nama rakyat menyatakan proses demokrasi tidak fair," ujarnya.
Pada saat ini, dia menambahkan, merupakan momentum untuk membangun konsolidasi demokrasi. Sebab, demokrasi yang sehat membuat stabilitas politik.
"Saatnya kegaduhan politik diakhiri jangan sampai kedaulatan rakyat dirampas oleh penumpang gelap. Berjiwa ksatria mengakhiri polemik," ujar Benny.
Baca juga:
Hari ini, Pimpinan MPR Berikan Undangan Pelantikan ke Jokowi
Ma'ruf Rahasiakan Kostum untuk Pelantikan: Tunggu Tanggal Mainnya
VIDEO: Pimpinan MPR Sambangi Ma'ruf Amin, Tanya Pelantikan Pakai Celana atau Sarung
Pimpinan MPR Antarkan Undangan Pelantikan ke KH Ma'ruf Amin
Pimpinan MPR akan Sambangi Rumah SBY Undang ke Pelantikan Presiden-Wapres
Ketua DPR Sebut TNI-Polri Telah Antisipasi Ancaman Jelang Pelantikan Presiden