Pria di Surabaya Disabet Senjata Tajam Saat Pasang Banner Caleg
korban menderita luka bacok akibat disabet senjata tajam sejumlah orang saat hendak memasang banner Caleg di kawasan Bulak Banteng, Surabaya, Sabtu (17/11) kemarin.
Diduga berselisih paham soal pemasangan alat peraga kampanye calon legislatif (Caleg), BW (63), warga Dukuh Bulak Banteng, Surabaya, harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Soetomo. Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban menderita luka bacok akibat disabet senjata tajam sejumlah orang saat hendak memasang banner Caleg di kawasan Bulak Banteng, Surabaya, Sabtu (17/11) kemarin.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto menyatakan, peristiwa itu diduga kuat akibat pengeroyokan. "Dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku lebih dari 1 orang. Sehingga ini mengarah ke kasus pengeroyokan," terangnya, Minggu (18/11).
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Dikonfirmasi terkait dengan motif politik lantaran korban pada saat kejadian sedang memasang banner Caleg, Agus belum berani mengambil kesimpulan itu. Karena para pelaku masih belum tertangkap.
"Sementara ini masih diduga pengeroyokan. Itu kami dapat setelah meminta keterangan sejumlah saksi di TKP. Tapi kami masih akan dalami setelah para pelakunya tertangkap," tegasnya.
Humas RSU dr Soetomo, dr Pesta Parulian Maurid Edward membenarkan adanya pasien dengan luka bacok. "Iya benar pasien dengan luka robek pada bagian lengan, dugaan sabetan benda tajam," tutur Pesta.
Dia menjelaskan, kondisi pasien sejauh ini dalam kondisi sadar dan siap menjalani operasi. "Pasien mengalami luka robek lengan kirinya, kondisinya secara umum baik," ujar Pesta.
Ketua Panwascam Kenjeran Surabaya Lilis Pratiwi telah melaporkan kejadian ini ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya.
"Laporan dari Polsek ada kejadian penganiayaan dan berkaitan dengan pemasangan APK salah satu caleg di wilayah Dukuh Bulak Banteng. Kemudian saya menghubungi teman-teman untuk menuju tempat kejadian," ungkap Lilis saat dihubungi merdeka.com, Minggu (18/11).
Pada saat anggota Panwascam sudah sampai di tempat kejadian, APK milik caleg itu sudah diturunkan. "Menurut informasi, kejadian itu karena pemasangan APK tak seizin dari pemilik bangunan," katanya.
Terkait langkah Panwascam selanjutnya, Lilis menyatakan dirinya masih menunggu hasil penyelidikan dari Kepolisian. "Kita tunggu dulu hasilnya dari polisi. Tapi peristiwa ini juga sudah kita laporkan ke Bawaslu," ujarnya.
Baca juga:
Hendak Tolong Anak Kecil, Pemuda di Depok Dibacok Pemalak Pakai Celurit
Dirawat Usai Tenggak Racun Serangga, DS Masih Bungkam Motif Aniaya Istri
Tak Senang Istrinya Disenggol, Nelayan Bacok Tetangga
Kesal Sering Disuruh-Suruh, LS Tikam Rekan Sesama Petugas Valet Parking
Gara-gara Paksa dan Ancam Wanita Pujaan Hati Menikah Pakai Belati, Joko Dibui
Gara-gara Pohon Pepaya, Dua Warga di Palopo Tebas Tetangga Pakai Parang