Psikolog sebut korban pornografi pikirannya sedang galau
Mereka cenderung mengalami bosan, merasa kesepian, marah, mengalami stres dan ketegangan.
Banyaknya korban penipuan transaksi foto syur dibarter pulsa menunjukkan layanan itu memang membuat penikmatnya penasaran. Biasanya pikiran mereka sedang mengalami terganggu alias galau.
Menurut psikolog Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Renny Permataria, tak dipungkiri usia remaja sangat rentan menjadi korban penipuan tersebut. Saat itu, mereka cenderung mengalami bosan, merasa kesepian, marah, mengalami stres dan ketegangan.
"Saya pernah menerima pasien seperti itu. Ternyata, mereka tertarik dengan broadcast vulgar itu karena sedang galau. Akhirnya mereka mencari pelarian untuk membuat pikirannya kembali tenang," ungkap Renny kepada merdeka.com, Sabtu (5/4).
Selain itu, kata dia, para remaja dipenuhi rasa penasaran terhadap hal-hal yang baru diketahuinya. Pada awalnya mereka berniat iseng saja apalagi dengan harga yang ditawarkan cukup terjangkau.
"Penyedia layanan itu cerdik, murah meriah. Dengan pulsa Rp 10 ribu sudah bisa menikmati foto syur yang mungkin saja berasal dari internet. Tapi inilah kondisi kehidupan remaja kita," tuturnya.
Untuk mencegahnya, diperlukan penanaman nilai-nilai moral dengan memberikan pendidikan agama kepada remaja. Orangtua juga harus memberikan waktu kepada anaknya untuk membicarakan masalah seks.
Sayangnya, seks masih dianggap risih dan tabu untuk dikomunikasikan. Akibatnya, si anak tidak mendapatkan informasi yang benar. Padahal, peran orangtua sangat besar agar si anak tidak mencari tahu sendiri dan mendapatkan informasi yang salah.
"Jika anak dibiarkan bebas, sangat jelas dampaknya luar biasa. Mereka tidak bisa lagi mengontrol kebiasaan buruknya. Tidak heran jika banyak kasus seks bebas di kalangan remaja," pungkasnya.