PSK di Yogya tanggapi dingin program Indonesia bebas prostitusi
Menurut Sarmi, selama ini pemerintah selalu merencanakan penutupan tanpa ada solusi jelas terkait nasib para PSK.
Kementerian Sosial mencanangkan Indonesia bebas prostitusi 2019. Target tersebut disampaikan langsung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.
Ketua PS3Y (Perhimpunan Perempuan Pekerja Seks Yogyakarta), Sarmi justru menanggapi dingin rencana tersebut. Sebab, menurut dia, selama ini pemerintah selalu merencanakan penutupan tanpa ada solusi jelas terkait nasib para PSK.
"Kalau mau ditutup, apa yang akan dilakukan pemerintah? Setahu saya, kejadiannya selalu setelah itu dibiarkan, padahal para PSK butuh mencari uang untuk makan," kata Sarmi saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/2).
Dia mengatakan, penutupan lokalisasi sudah pernah terjadi di Yogyakarta. Tapi nyata para PSK tidak difasilitasi dan akhirnya hanya berpindah tempat ke Sarkem (Pasar Kembang).
"Dulu pernah yang di Giwangan tahun 1997 pernah ditutup, sekarang pindah ke Sarkem. Nggak ada solusi," ujarnya.
Sementara itu Ketua RW 03 Sosrowijayan Kulon, Kota Yogyakarta, Sarjono mengatakan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada warga terkait penutupan Sarkem. Kata dia, selaku ketua RW dirinya mendukung semua keinginan warganya.
"Kalau saya selaku Ketua RW ditanya setuju atau tidak Sarkem ditutup? Jawaban saya, saya kembalikan ke warga setuju atau tidaknya karena saya dipilih jadi RW karena warga," ujarnya.
Seperti halnya Sarmi, Sarjono juga mengingatkan jika pemerintah menutup lokalisasi di Indonesia termasuk Sarkem maka sebaiknya ada solusi.
"Harus ada solusi, kebijakan harus ada timbal-baliknya, karena mereka juga memiliki keluarga, butuh makan" tuturnya.
Sarkem sendiri saat ini dihuni 90 orang PSK yang berasal dari luar Yogyakarta. Pihaknya pun sudah melarang penambahan jumlah PSK yang masuk ke Sarkem.
Baca juga:
Miris, lagi hamil Hesty klepek-klepek malah jual diri
Tak hanya salon dan spa, 'rumah makan plus-plus' pun ada di Batam
Geliat PSK Purwakarta tawarkan kencan lewat dunia maya
Pedangdut Hesty Klepek-klepek ditangkap polisi terkait prostitusi
Lunaknya Ahok dan Kapolda Metro terhadap prostitusi di Hotel Alexis
Polisi pertanyakan konsistensi Pemkot Bandung tangani Saritem
Ahok: Alexis bukan lokalisasi tanda kutip
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang dilakukan Dyah Ernafifah Ahzaro di Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta? Dyah Ernafifah Ahzaro (40), pemilik JM Cell yang terletak di kompleks Pasar Jagalan Kulon Progo, Yogyakarta.