Puluhan Babi Milik Warga Kabupaten Kupang Mati Mendadak
Sebanyak 48 babi milik masyarakat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak. Belum diketahui penyebab matinya hewan ternak tersebut.
Sebanyak 48 babi milik masyarakat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mati mendadak. Belum diketahui penyebab matinya hewan ternak tersebut.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Yosep Paulus membenarkan hal itu.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
-
Kenapa kucing bisa terkena flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Kapan kucing yang terkena flu biasanya sembuh? Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Smith, seorang dokter hewan berpengalaman, "Kucing yang flu kerap menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta kucing. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala flu seperti bersin, batuk, serta hidung dan mata berair bisa mereda dalam 7–10 hari."
-
Mengapa flu biasa di luar angkasa menjadi lebih buruk daripada di Bumi? Lingkungan luar angkasa yang terbatas, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh para astronot dan bakteri yang lebih agresif, mengakibatkan flu biasa di luar angkasa menjadi jauh lebih buruk daripada yang dialami di Bumi.
-
Siapa aja yang berisiko tinggi terkena flu tulang? Flu tulang atau influenza tulang merupakan infeksi virus yang dapat menyebabkan gejala yang serius pada bayi baru lahir, orang tua di atas usia 65 tahun, dan individu dengan riwayat penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah anak balita terhindar dari penyakit flu singapura saat Lebaran? Dwinanda mengatakan penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti mengenakan masker untuk mengurangi paparan droplet, menghindari kerumunan dan menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun setelah ke toilet, serta sebelum makan. Hanya saja, imbuh dia, anak-anak terutama balita belum bisa menerapkan prokes sebaik orang dewasa dan kondisi imunitas belum matang sehingga lebih rentan terkena flu singapura dibandingkan kelompok usia dewasa.
Yosep Paulus merinci, wilayah yang melaporkan kasus kematian babi di antaranya Kecamatan Kupang Timur sebanyak 16 ekor, Kecamatan Kupang Tengah 18 ekor, Kecamatan Nekamese 6 ekor, Kecamatan Takari 5 ekor, Kecamatan Kupang Barat 3 ekor dan Kecamatan Semau 1 ekor.
"Kita sudah ambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium di UPTD Veteriner Oesapa. Total ternak yang mati mendadak 48 ekor," jelasnya, Rabu (18/1).
Menurut Yosep Paulus, hasil observasi ternak babi yang terserang ASF menunjukan gejala klinis demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 39 derajat celcius, lemas, bercak kemerahan di sekujur tubuh dan hilangnya nafsu makan.
Dia menjelaskan, kasus penyakit African Swine Fiver (ASF) dan hog kolera hampir sama dan sulit untuk ditentukan, karena sampel yang akan diperiksa paling lambat tiga atau empat hari, baru bisa diketahui etiologinya.
"Gejala klinis yang dilihat hampir sama karena ASF dan hog kolera itu itu mirip. Tetapi untuk memastikannya lebih ilmiah, hasil pemeriksaan lab akan terungkap," kata Yosep Paulus.
Dinas peternakan telah mengeluarkan surat edaran terkait wabah penyakit yang kembali menyerang ternak babi. Masyarakat diimbau tetap menerapkan biosecurity sehingga meminimalisir kematian ternak karena kalau terbukti ASF maka vaksinnya belum ada sementara hog kolera memang vaksinnya sudah ada namun tingkat morbiditas dan mortalitas sangat tinggi.
"Kita sudah keluarkan surat edaran tertanggal 12 Januari karena adanya laporan wabah penyakit ternak babi, namun masyarakat juga harus terapkan biosecurity agar bisa meminimalisir kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit karena tanpa itu, penyakit yang diduga seperti ASF dan hog kolera tingkat morbiditas dan mortalitasnya sangat tinggi," tutup Yosep Paulus.
Baca juga:
Flu Babi Merebak di Sumut, Ribuan Babi Mati Mendadak
Kondisi Peternakan di Thailand yang Terdampak Demam Babi
Thailand Temukan Kasus Pertama Demam Babi Afrika
12 Babi Hutan di Taman Nasional Kerinci Seblat Bengkulu Mati Akibat Flu Babi Afrika
Ratusan Babi Hutan Ditemukan Mati di Tiga Kabupaten di Kaltara
Republik Dominika Bersiap Bantai Ribuan Babi untuk Atasi Wabah