Puluhan Dokter Ketakutan dan Minta Dievakuasi dari Wamena
Puluhan dokter yang bertugas di Wamena meminta dievakuasi setelah peristiwa demonstrasi berujung anarkis pada Senin kemarin. Dalam kejadian tersebut, 30 korban meninggal dunia.
Puluhan dokter yang bertugas di Wamena meminta dievakuasi setelah peristiwa demonstrasi berujung anarkis pada Senin kemarin. Dalam kejadian tersebut, 30 korban meninggal dunia.
"Memang benar dokter-dokter yang bertugas di Wamena minta dievakuasi karena ketakutan, bahkan ada yang sudah tiba di Jayapura," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr Silvanus Sumule di Jayapura, Kamis (26/9). Dikutip dari Antara.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa kesulitan yang dialami ibu Persit di Wamena? Kesulitan Menyalakan Kompor Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Siapa yang kesulitan menyalakan kompor minyak tanah di Wamena? Ibu Persit yang tidak diketahui namanya itu sempat kesulitan menyalakan kompor minyak tanah yang sedikit rumit dibandingkan dengan kompor gas. Beberapa kali api yang sudah dinyalakan harus mati, sehingga ia harus menyalakan api berkali-kali.
-
Di mana ibu Persit ini tinggal di Wamena? “Nah yang uniknya juga di Wamena adalah kompor minyak tanah. Jadi di rumah dinas pak Gading masih pakai kompor minyak tanah guys. Tapi katanya ada juga yang sudah pakai kompor listrik dan kompor gas. Tapi harga gas di Wamena itu lumayan tinggi,” kata ibu Persit tersebut.
Dinas Kesehatan Papua tidak bisa menahan keinginan mereka, sehingga akan mengirim penggantinya agar pelayanan kesehatan tetap dapat beroperasi dan tidak terganggu.
"Kami tidak bisa menahan mereka karena biar bagaimana mereka pasti ketakutan dan trauma dengan situasi yang terjadi saat itu," kata dr Sumule seraya menambahkan ketakutan itu diperparah dengan meninggalnya dr Soeko diduga dianiaya pendemo.
Dinas Kesehatan Papua saat ini mencoba mengirim 25 tenaga dokter dari Jayapura agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat kembali normal.
Sebelumnya, terkait jenazah dr Soeko Marsetiyo, ia mengatakan akan diterbangkan dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI-AU dari Wamena ke Jayapura dan diperkirakan tiba sekitar pukul 11.00 WIT.
Jenazah dari dokter yang telah mengabdi selama 15 tahun di Wamena tersebut akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara sebelum disemayamkan di aula Dinas Kesehatan Papua di Kotaraja.
Jenazah dr Soeko pada Jumat (27/9) rencananya akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan.
Demo anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9), menyebabkan 30 orang meninggal dan sekitar 70 warga terluka serta ratusan bangunan pemerintah maupun swasta dibakar dan dirusak.
Baca juga:false
Polda Papua Tegaskan Andi Mote Bukan Korban Penembakan Seperti Beredar di Medsos
Dokter Soeko Gugur di Tanah Pengabdian
Karyawan Dievakuasi, Operasional Sejumlah Bank di Wamena Masih Lumpuh
Gubernur Lukas Enembe Sebut Korban Tewas Akibat di Papua Jadi 30 Orang
Delapan Jenazah Korban Kerusuhan Wamena Diterbangkan ke Padang