Puluhan Ekor Kerbau Warga Sumba Tengah Hilang Dicuri Kawanan Pencuri
Puluhan kerbau itu dicuri dalam kandang di Kampung Laitotuk, Desa Matawoga, Kecamatan Katikutana.
Sebanyak 25 ekor kerbau milik seorang warga Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dicuri kawanan perampok pada Rabu (4/1). Puluhan kerbau itu dicuri dalam kandang di Kampung Laitotuk, Desa Matawoga, Kecamatan Katikutana.
Puluhan ternaknya hilang, korban bernama Benyamin Kalendi melaporkan kejadian yang dia alami ke Polsek Urban Katikutana dengan nomor LP/B/02/I /2023/SEK.KTN/Res.SB/Polda NTT, tanggal 04 Januari 2023.
-
Kapan hewan-hewan purba tersebut hidup di Sumba? Menurut makalah tersebut, beberapa dari spesies ini diperkirakan telah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan apa yang ditemukan di sungai Desa Kebonagung? Awalnya saat sedang berburu, seorang pemuda di Desa Kebonagung Kecamatan Sulang, Rembang, memergoki adanya kucing hutan di pinggir sungai yang terletak di sebelah barat desa. Namun saat dikejar, kucing hutan itu masuk bersembunyi di dalam lubang. Karena penasaran dengan keberadaan kucing hutan, empat pemuda desa mendatangi lagi lokasi tersebut Minggu (10/9) dini hari. Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kapan hewan purba seperti Semut Martialis Heureka berevolusi? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Hewan purba apa saja yang pernah hidup di Sumba? Beberapa ribu tahun yang lalu, pulau Sumba di NTT, Indonesia adalah rumah bagi gajah, tikus raksasa, dan naga, menurut penemuan fosil yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah bulan lalu.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
Kapolres Sumba Barat, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata menjelaskan, dia sudah memerintahkan Kapolsek Katikutana AKP A. A. K. Yuliantara bersama anggota mendatangi lokasi kejadian pencurian, untuk melakukan pendalaman.
Gabungan tim Resintel Polres Sumba Barat, anggota Kodim 1613-03 Katikutana bersama masyarakat membantu personel Polsek Urban Katikutana, untuk melakukan pencarian ke beberapa lokasi.
Dalam tempo waktu 12 jam, polisi dan TNI yang dibantu masyarakat berhasil menemukan sejumlah 22 ekor kerbau milik korban. 21 ekor kerbau ditemukan dalam kondisi hidup dan satu ekor dalam kondisi mati.
Kapolres Sumba Barat AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata mengapresiasi respon cepat Kapolsek Katikutana bersama jajaran Resintel Polres Sumba Barat, Koramil 1613-03 Katikutana, serta masyarakat setempat yang telah bahu-membahu dalam melakukan pencarian barang bukti dan juga pengejaran terhadap tersangka.
Kapolres Sumba Barat berharap pelaku dapat segera tertangkap sehingga situasi kamtibmas dapat tetap kondusif. Gerak cepat aparat keamanan dan masyarakat terkait pencurian 25 ekor kerbau dapat terungkap.
"Kembali didapatkan barang buktinya berkat sinergi bersama antara seluruh unsur pemerintah, aparat penegak hukum dalam hal ini TNI-Polri dan masyarakat," kata Anak Agung Gde Anom Wirata, Jumat (6/1).
Menurutnya, belakangan ini kejahatan pencurian terhadap hewan ternak di wilayah hukum Polres Sumba Barat cukup meningkat. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, dan menempatkan hewan ternak pada tempat yang aman.
"Segera laporkan setiap terjadinya aksi kejahatan melalui call center Polres dan Polsek, serta Subsektor jajaran Polres Sumba Barat yang telah kami sediakan," tutup Anak Agung Gde Anom Wirata.
(mdk/ray)