Puluhan siswa SD Bukit Jengkol belajar di gedung yang nyaris roboh
Kerusakan parah bagian atap gedung sekolah tersebut sudah terjadi sejak enam bulan silam.
Puluhan siswa Sekolah Dasar 053998 Bukit Jengkol Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini belajar di gedung yang akan roboh akibat atap gedung dan tiang penyangganya rusak dimakan usia.
"Benar, gedung belajar yang ada ini mau roboh," kata Kepala SD 053998 Bukit Jengkol, Nur Husna, di Bukit Jengkol, seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/9).
Nur Husna mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkali-kali mengajukan permohonan perbaikan ke pemerintah setempat, namun hingga kini belum juga diperbaiki.
"Kami sudah buat proposal dan diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Pengajaran Langkat, namun belum ada jawaban, jadi kami tunggulah," ujarnya pula.
Kerusakan parah bagian atap gedung sekolah tersebut sudah terjadi sejak enam bulan silam. Saat itu, kayu penyangga atap bangunan patah dan menyebabkan seng terlepas.
"Untung kejadian itu di luar jam sekolah, sehingga para murid tidak ada yang terkena patahan kayu," katanya lagi.
Nur Husna menjelaskan, seharusnya dengan kondisi bangunan yang hampir roboh seperti itu, bisa menjadi perhatian penuh pemerintah karena keberadaan sarana pendidikan itu merupakan wadah membina masa depan anak bangsa.
Harapannya Pemkab Langkat harus lebih proaktif memantau kondisi infrastruktur dan fasilitas seluruh sekolah di daerah ini.
Salah seorang guru di SD itu, Saiful mengakui, walaupun kondisi kelas yang digunakan para siswanya dinilai sudah tak layak seperti itu, mau tidak mau proses belajar mengajar harus tetap dijalankan, agar siswa tidak ketinggalan pelajaran.
"Gimana lagi, mau tak mau saya dan murid masih memakai ruangan kelas IV ini, karena pihak sekolah tidak memiliki ruang lain untuk kami tempati, jadi kalau sedikit berbahaya ya nggak apa-apalah," katanya pula.
Saat mengajar di tempat yang kondisinya seperti itu, Saiful mengarahkan para siswanya untuk belajar di sudut ruangan yang atap sengnya masih utuh walaupun sering dijatuhi serbuk kayu yang sudah mulai melapuk.
Ketika berlangsung proses belajar mengajar pun, lanjut dia, dirinya dan seluruh murid tetap harus waspada, mengingat kondisi atap bangunan kelas juga sudah menunjukkan tanda-tanda akan roboh.
"Untuk sementara mungkin bisa kami gunakan, tapi bila nantinya dirasakan berbahaya, saya nggak tahu mau pindah ke kelas mana lagi," kata dia.
Baca juga:
Pelajar pemegang kartu KJP gratis naik Transjakarta
Usai kemah dari Merapi, puluhan siswa histeris saat upacara bendera
'Gudang ilmu' bagi anak pemulung Bantar Gebang
Indah, calon koki dari sekolah pemulung
Orangtua justru jadi penghalang anak bersekolah
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Bagaimana cara anak-anak di Kampung Timbulsloko pergi ke sekolah? Anak-anak terpaksa pergi sekolah menggunakan perahu. Karena daratan sudah tertutup air. Anak-anak harus mendayung perahu sejauh satu kilometer ketika berangkat sekolah.
-
Apa saja yang direnovasi di sekolah? Renovasi sekolah ini meliputi penguatan struktur terkait, yang berperan penting dalam menjamin keamanan dan kenyamanan siswa.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Bagaimana Pertamina mengajak anak muda peduli lingkungan melalui Sekolah Energi Berdikari? Melalui program Sekolah Energi Berdikari (SEB), Pertamina mengajak anak muda untuk lebih peduli lingkungan dengan edukasi dan penggunaan Energi Terbarukan di Sekolah Adiwiyata, SMA N 14 Semarang, Rabu (13/12).